PWMU.CO – Penanganan Covid-19 harus semakin diperkuat. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman SpS MKes.
Agus Taufiqurrahman menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Covid Talk Webinar Series#2 dengan temaTeladan Penanganan Covid-19 dan Upaya Mitigasi Ketahanan Masyarakat via Zoom, Jumat (18/9/2020).
Banyak yang Abai
Menurutnya, PP Muhammadiyah kembali menegaskan bahwa ikhtiar dalam rangka menangani Covid-19 harus semakin diperkuat kembali.
“Seiring dengan kasus yang luar biasa meningkat di banyak tempat. Di berbagai tempat bahkan orang tidak lagi menyebut cluster karena kasusnya sudah sporadis,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambungnya, PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas kegiatan majelis, lembaga dan ortom yang bersinergi dengan Muhammmadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).
“Semoga kegiatan ini terus berlanjut meskipun masyarakat di sebagian tempat bahkan para tokoh masyarakat berikut juga pimpinan daerah setempat kadang nampak sekali abai. Atau yang serius bahkan juga kedodoran dengan kegiatan ini,” ungkapnya.
Normal setelah 2022
Diskusi seperti ini, lanjutnya, bisa menjadi spirit bahwa tugas MCCC ini belum usai. WHO menyatakan bahwa kehidupan normal kemungkinan terjadi setelah tahun 2022.
“Dan ini seperti prediksi kajian MCCC. Sehingga keputusan PP Muhammadiyah bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan seluruh anggota tanwir, muktamar diundur sampai tahun 2022. Dan nampaknya dengan pernyataan belakangan dari WHO apa yang dilakukan persyarikatan Muhammadiyah sesuai rekomendasi dari MCCC seiring dengan apa yang diperkirakan oleh WHO,” paparnya.
Dia berharap MCCC terus bersinergi dengan majelis, lembaga dan ortom. Sehingga terus menjadi teladan dalam kegiatan penanganan Covid-19.
“Mari semakin disiplin dengan protokol kesehatan. Nampaknya di kantor-kantor negara termasuk di kantor kementerian, belakangan yang muncul bahkan kementerian kesehatan. Ternyata terjadi peningkatan kasus bahkan menjadi cluster baru,” jelasnya.
Amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan perkantoran di Muhammadiyah di beberapa tempat yang sudah terpapar telah melakukan protokol penanganan dengan sebaik-baiknya. “Dan ini harus menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak terulang kembali di tempat yang lain,” pesannya.
Taati dan Kawal SE PP Muhammadiyah
Dia mengingatkan surat edaran PP Muhammadiyah yang menegaskan seluruh kegiatan pembelajaran di amal usaha pendidikan harus ditaati bersama. Dan dikawal bersama.
“PP Muhammadiyah mendapat tamu Mendikbud dan rupanya ini bersinergi karena memang ternyata Mendikbud masih menjalankan kebijakan work from home (WFH). Bahkan sudah mengatur kurikulum darurat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, apa yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah dengan dilampiri fatwa Majelis Tarjih dan kajian yang terukur dari MCCC harus kita dukung.
“Larangan kegiatan offline dalam rangka ikhtiar dengan baik agar kita tidak menjadi kelompok yang lengah bahwa pandemi belum berakhir dan kerja kita teruskan,” tegasnya.
Tetap Semangat dan Kompak
Dia berpesan kepada semuanya agar tetap semangat. Apapun yang dilakukan Insya Allah asal kompak maka bisa sukses.
“Seperti pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir bahwa di level Muhammadiyah kita harus satu kata kompak dalam menghadapi Covid-19. Dan ini harus kita jaga bersama,” tuturnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.