PWMU.CO – MDMC terima penghargaan BNPB Bidang Pengurangan Risiko Bencana. Hal itu diungkapkan Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan ST.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dengan tema “Daerah Punya Aksi Pengurangan Resiko Bencana” di Gedung BNPB Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan diterima oleh Wakil Bendahara Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Siti Marhamah.
Peduli dan Tangguh Bencana
Budi Setiawan merasa bersyukur MDMC meraih penghargaan terkait praktik baik di bidang pengurangan risiko bencana yang telah dijalankan selama ini.
“MDMC mampu menjalankan amanat Persyarikatan menjadi lembaga penanggulangan bencana yang senantiasa aktif bergerak untuk masyarakat. Mendampingi dan melayani masyarakat terutama pada usaha kesiapan, pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujarnya.
MDMC, lanjutnya, sebagai lembaga yang berbasis masyarakat akan terus menggerakkan masyarakat untuk menjadi lebih peduli dan tangguh terhadap bencana.
“Tentu gerak masyarakat akan menjadi efektif ketika dikoordinasikan secara organisasi. Di sinilah MDMC berperan bersama para relawan menggerakkan masyarakat,” ungkapnya.
PRB Sejak 2015
Sementara itu Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana MDMC Budi Santoso SPsi menyampaikan 5 tahun terkahir MDMC berkomitmen kuat pada program pengurangan resiko bencana sebagai bagian dari kerja-kerja penanggulangan bencana di Indonesia.
“Mulai tahun 2015 MDMC secara serius melakukan serangkaian kegiatan program PRB berbasis pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial. Yakni melalui program-program seperti satuan pendidikan aman bencana dari TK sampai perguruan tinggi, rumah sakit aman bencana, jamaah tangguh bencana, masyarakat tangguh bencana, dan lainnya,” paparnya.
Menurutnya peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun ini berlangsung ditengah terjadinya pandemi yang sudah banyak mengubah tatanan dunia ini.
“Seperti diketahui Covid-19 memaksa umat manusia melakukan perubahan besar-besaran dalam perilaku sehari-hari. Terutama terkait dengan budaya hidup bersih yang aman dari Covid-19,” jelasnya.
MDMC Organ Pelaksana MCCC
Di Indonesia, sambungnya, Covid-19 sudah mewabah sejak bulan Maret 2020 ditandai dengan pengumuman pasien 01 dan 02 oleh Presiden Jokowi.
“Sejak saat itu Muhammadiyah langsung berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Yakni dengan membentuk gugus tugas khusus Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC),” terangnya.
“Organ pelaksana utama MCCC yaitu Majelis Pembina Kesehatan Umat (MPKU) dan MDMC PP Muhammadiyah. Serta didukung sepenuhnya oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) dari sisi pendanaan,” imbuhnya.
Pencegahan Covid-19, menurutnya, merupakan bagian dari upaya pengurangan resiko bencana.
“Muhammadiyah selama ini didukung oleh banyak pihak giat mensosialisasikan protokol pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Kegiatannya melingkupi bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan keagamaan dengan menyasar semua kalangan masyarakat di Indonesia,” tuturnya. (*)
Penulis Dzikrina Farah Adiba. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.