PWMU.CO – Undang dokter, siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) belajar P3K pada kegiatan Guest Teacher secara virtual, Selasa (10/11/20).
Dalam kegiatan menyambut Hari Pahlawan bertema Aku Pahlawan Pertolongan Pertama ini dr Risya Widyastuti MKes dari Rumah Sakit (RS) Petrokimia Driyorejo Gresik memberikan bekal pada siswa tentang pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K) atau First Aid.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SD Mugeb Erna Achmad MPd mengatakan tujuan dari kegiatan ini supaya siswa memiliki wawasan yang luas.
“Mindset siswa mengenai kepahlawanan lebih luas. Tidak hanya yang berjuang melawan penjajah atau berkorban nyawa saja tetapi siapa-siapa yang memperjuangkan kebaikan orang lain layak disebut pahlawan,” tuturnya.
Pahlawan Pertolongan Pertama
Dalam acara yang diikuti siswa kelas IV-VI ini dr Risya bertanya kepada siswa tentang apa itu P3K, “Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)?”
Dia lalu menjelaskan, P3K adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit, cidera, atau kecelakaan sebelum pertolongan lebih lanjut oleh tenaga medis.
Menurutnya, P3K itu penting karena pertolongan pertama yang cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang, dapat menyelamatkan jiwa korban dan mencegah kecacatan.
Kecelakaan, lanjutnya, bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. “Dan akan sangat membantu apabila kita dapat menangani korban hingga petugas medis datang dan memberikan pertolongan lanjutan. Ayo, kita semua bisa menjadi pahlawan pertolongan pertama!” ajaknya.
Siapkan P3K di Rumah
Risya menjelaskan, perlengkapan P3K terdiri atas obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan. Penempatan perlengkapan P3K dapat berupa kotak P3K atau tas P3K.
“Anak-anak harus selalu menyediakan perlengkapan P3K di tiap rumah, mobil, sekolah, tempat kerja dan paling penting setiap bepergian selalu membawa kotak P3K,” ujarnya.
Dia memaparkan isi kotak P3K dapat bervariasi. Di antaranya alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker, hand sanitizer, plester obat luka, maupun peralatan pertolongan pertama yang lain.
Prinsip saat melihat kecelakaan, lanjutnya, penolong harus tetap tenang, bertindak cepat dan tepat, dan tak lupa tenangkan korban.
Praktikkan Pertolongan
Pada kesempatan itu dr Risya juga mempraktikkan bagaimana pertolongan pertama ketika terkena luka sayat, misalnya terkena pisau.
“Jika luka tidak segera mendapatkan pertolongan akan mengakibatkan efek tidak baik,” katanya.
Apa yang dipraktikkan dr Risya juga dilakukan siswa kelas IV-VI secara online. Tampak juga dalam layar para siswa menyiapkan dari rumah bahan-bahan atau perlengkapan P3K.
Pahlawan Kemanusian Pandemi
Risya mengatakan, jika dulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, bahkan nyawa, namun saat ini arti pahlawan semakin luas. Pahlawan dapat diartikan sebagai seseorang bermanfaat bagi banyak orang.
Saat ini, sambungnya, banyak profesi yang dapat dikategorikan sebagai pahlawan, contohnya dokter. Dokter adalah pahlawan kemanusiaan di masa pandemi saat ini.
“Kita juga bisa lo jadi pahlawan,” katanya. “Siswa SD Mugeb harus menjadi pribadi yang jujur. Anak yang jujur adalah anak yang dapat menghargai dìri sendiri dan mandiri. Anak yang mandiri akan terus belajar.”
Dia mengungkapkan nilai kepahlawanan pada kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan harapan masa depan. Memupuk kemandirian sejak dini dengan menjaga kesehatan diri sendiri.
“Dengan ilmu baru dari kegiatan Guest Teacher ini semoga menjadi teladan bagi anak-anakku semua. Setelah mengetahui ilmu baru anak-anak harus dapat bertanggung jawab minimal menjaga kesehatan pribadi,” imbuhnya. (*)
Penulis Kaiisnawati. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.