H Soedjono Ramli, Sosok di Balik Kemegahan RSML dan Umla, ditulis oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.
PWMU.CO – Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) sangat dikenal di mana-mana. Kemegahan gedungnya pada tahun 1990-an diakui banyak pihak. Begitu juga dengan Stikes Muhammadiyah—kini Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Kemegahan RSML dan Umla ini itu tidak terlepas dari peran Sudjono Ramli, seorang orang yang bertugas mengawasi pelaksanaan pembangunan.
Sudjono Ramli dikenal sangat disiplin. Ia selalu datang lebih awal dan pulang lebih akhir saat mengawasi pembangunan kedua gedung itu. Ia pun dikenal sebagai orang yang ramah dengan para pekerja. Ia mampu menjadi komunikator antara para pekerja, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Badan Badan Pengurus Harian (BPH) Stikes, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Riwayat Hidupnya
H Soedjono Ramli lahir di Karanggeneng pada tanggal 16 September 1945. Ia putra dari pasangan Ramli dan Mar’ah. Kedua orangtuanya adalah aktivis Masyumi di Karanggeneng.
Ia menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar (sekolah rakyat) di Karanggeneng (lulus tahun 1958); lalu di Sekolah Tehnik Negeri Lamongan (STN), serinkat SMP (lulus tahun 1961); Sekolah Tehnik Menengah (STM) PGRI Lamongan (lulus tahun 1964); dan kuliah di UGM lulus 1985 dengan gelar BE (Bachelor of Engineering).
Soedjono Ramli banyak ditempa di Pelajar Islam Indonesia (PII), tahun 1961-1964. Kemudian menjabat sebagai anggota Majelis Pembina Kesehatan (1995-2000) di era Ketua PDM Lamongan KH Abdul Fatah. dan Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (2000-2005) di era kepemimpinan KH Afnan Anshori. Dia juga menjadi anggota BPH Stikes Muhammadiyah Lamongan (2008-2016).
Soedjono Ramli adalah seorang PNS di dinas PU Pengairan Jawa Timur. Pada tahun 2001, setelah pensiun, keahliannya dibutuhkan RSML. Ia diminta untuk menjadi pegawai bagian pengawasan pembangunan. RSML saat itu sedang melaksanakan pembangunan gedung baru.
Keluarga
Pada tanggal 15 Agust 1971, Soedjono Ramli menikah dengan Endang Sukaswati, putri dari Kasiyan dan Murati. Pasangan ini dibesarkan dari keluarga yang memegang disiplin tinggi. Ayah Soedjono seorang guru sedangkan ayah Endang Sukiswati adalah tentara.
Endang Sukaswati sehari-harinya sebagai guru dan kepala sekolah di SD Negeri Sukolilo, Sukodadi, Lamongan. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Keamatan (PCA) Turi (2015-2020).
Dari perkawinan tersebut, keduanya dikaruniai putri tiga orang yaitu Laily Surve Yesti, Erna Nurdiana Wati, dan Desy Metry Kusumaningtyas
Soedjono Ramli dan Endang Sukiswati dalam mendidik putrinya sangat disiplin. Ia mewajibkan putrinya untuk selalu shalat berjamaan dan mengaji setelah Maghrib dan Subuh
Untuk menambah wawasan keagamaan. Keluarga ini juga aktif mengikuti jamaah kajian Ahad pagi di Masjid al-Azhar Muhammadiyah Lamongan. Tentu anak dan cucunya diajak juga.
BangkiTkan PCM Turi
Suatu hari di penghujung tahun 2002, Soedjono Ramli bertemu dengan KH Afnan Ashori—Ketua PDM Lamongan 2000-2005—untuk melaporkan tentang perkembangan pembangunan RSML. Di sela itu, KH Afnan menanyakan perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Turi.
Soedjono Ramli menyampaikan kepada KH Afnan Anshori tentang keberadaan PCM yang stagnan. Akhirnya KH Afnan Anshori memberikan tugas kepada Soedjono Ramli untuk membangkitkannya kembali.
Dalam perkembangannya PCM Turi bergabung dengan PCM Lamongan. Hal ini terjadi karena kekurangan SDM. Anggota dan pimpinan PCM Turi sangat minim sekali, meskpun sudah ada tiga Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), yaitu PRM Desa Turi, Gabus, dan Balun.
PCM Turi mendapatkan pengesahan pendirian organisasi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur tertanggal 28 Oktober 2005 dengan SK nomor 175/KEP/II.0/B/2005, dengan Ketua PCM Soedjono Ramli untuk periode 2000-2005.
Susunan PCM Turi periode 2000-2005 selengkapnya adalah Ketua Soedjono Ramli BE; Wakil Ketua Nasikin, Wakil Ketua H. Sahid, Sekretaris Drs Aunur Rofiq Aray, Wakil Sekretaris Kasemi SH; Bendahara H. Makruf, dan Wakil Bendahara Karyanto Alfi Abdillah,SE
Pelantikan PCM Turi dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Turi. Hadir dan melantik KH Afnan Anshori. Acara disaksikan Muspika—kini Forkopimcam—setempat. Dengan pelantikan ini syiar Muhammadiyah Turi semakin tampak di masyarakat.
Dalam kepemimpinan Soedjono Ramli inilah manajemen organisasi mulai ditata. Ranting-ranting dibangkitkan lagi. Pengajian secara rutin digiatkan. Pendataan anggota Muhammadiyah digalakkan. Perintisan pendirian organisasi otonom seperti Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan katan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dilakukan.
Pada periode awal ini PRM yang telah berdiri dan ber-SK adalah Turi, Gabus, Balun, Geger, Kemlagi Gede, Sukoanyar, Sukorejo, dan Gedongboyo
Pada periode kedua 2005-2010 Soedjono Ramli dipercaya lagi untuk menjadi Ketua PCM Turi, dengan susunan sebagai berikut: Ketua Soedjono Ramli BE; Wakil Ketua Nasikin; Sekretaris Drs Aunur Rofiq Aray, Wakil Sekretaris Kasemin SH; Bendahara H. Makruf, dan Wakil Bendahara Karyanto Alfi Abdillah SE.
Di tengah perjalanan kepemimpinan periode 2005-2010 Soedjono Ramli menderita sakit. Maka untuk menggantikan tugas sehari hari ditunjuklah H. Ainur Rofik sebagai penggantinya
Kepemimpinan PCM Turi selanjutnya diteruskan oleh Pi’i, SPd MPd sebagai ketua periode 2010-2015. Sedangkan H Sapuan SPd sebagai ketua periode 2015-2020.
Pribadi yang Displin
Menurut Endang Sukaswati, suaminya itu orang yang tegas, disiplin, dan jujur. Ia rela berkorban untuk orang lain. “Sepintas orangnya keras dari penampilan, tetapi baik hati,” ujarnya, pada PWMU.CO, Jumat (13/11/2020).
“Pak Jono itu banyak teman, humoris, suka bergaul. Tapi sangat tidak disukai oleh pemborong. Disayangi anak-anak meski penampilannya garang,” ungkap tetang suaminya yang akrab dpanggil Pak Jono itu.
Soal keahliannya mengawasi proyek, Lebih Endang Sukaswati mengatakan, “Pak Jono itu keahlian di tehnis irigasi. Ini sesuai dengan jurusan kuliahnya. Sementara penguasaan teknik bangunan diperoleh sejak sekolah di ST dan STM.”
Menurut Sekretaris PCM Turi Sutikno, Pak Jono semangatnya sangat kuat untuk membesarkan Muhammadiyah Turi. Ia telah mewakafkan sebagian rumahnya sekaligus sertifikatnya untuk mushala dan menjadi milik Peryarikatan Muhammadiyah.
“Sebagai Ketua PCM Turi dua periode Pak Jono berhasil membangun konsolidasi organisasi dan simpati masyarakat. Sehingga pertambahan anggota terus meningkat. Termasuk upaya merintis pusat kegiatan dakwah Muhammadiyah Turi,” jelas Sutikno, aktifis IMM Lamongan 2002-2006
Sementara itu, dalam pandangan Taufiq Yudianto, Soedjono Ramli adalah orang yang bersemangat dalam bekerja dan beribadah. “Ia ikut mengabdi di RSML setelah pensiun dari PNS, diawali dengan bergabung di panitia pembangunan gedung RSML. Hubungan sesama karyawan sangat baik,” terangnya.
Saat memimpin di Bagian Rumah Tangga, sambungnya, dia bekerja tidak mengenal waktu. “Saat dibutuhkan siap untuk melaksanakan meskipun di luar jam kerja”, ujar Taufiq Yudianto yang menjabat Wakil Direktur RSML.
Jatuh Sakit
Soedjono Ramli mendapat kesempatan melaksanakan ibadah haji pada tahun 2007. Tapi tidak lama setelah itu ia jatuh sakit. Ceritanya, pada saat mengantar cucunya mau masuk sekolah di Yogyakarta tahun 2010, Soedjono Ramli jatuh sakit.
Ada yang bilang, hal ini disebabkan kelelahan saat bekerja keras menangani pembangunan dua AUM (amal usaha Muhamamdiyah) yang sangat menguras energinya.
Setelah menderita sakit selama enam tahun, Soedjono Ramli dipanggil Allah SWT pada tanggal 4 Oktober 2016 usai melaksanakan shalat Ashar. Ia wafat dalam usia 71 tahun dan dmakamkan di Makam Islam Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi.
Semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak. Menerima segala amal kebajikan yang telah banyak dilakukan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.