PWMU.CO – Wacana tentang bumi datar (flat earth) yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial beberapa waktu lalu menjadi salah satu topik yang akan dibahas ilmuwan Muslim Dr Agus Purwanto dalam Pelatihan Nalar Ayat-Ayat Semesta (NAAS).
“Beberapa teks Alquran memang dapat dipahami dengan flat earth (bumi datar) maupun ball earth (bumi bulat). Nanti ada fenomena alam yang tidak bisa dijelaskan oleh konsep bumi datar, tapi bisa dijelaskan oleh konsep bumi bundar,” demikian bocoran materi yang disampaikan oleh dosen ITS Surabaya yang juga pendiri Pesantren Sains (Trensains) di beberapa kota.
Pelatihan NAAS angkatan ketiga ini diprakarsai Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya untuk menyongsong Milad 107 Muhammadiyah sekaligus peresmian pesantren berbasis sains pada 10 November mendatang.
(Baca: Trensains Akan Diadopsi untuk Panti Pesantren Muhammadiyah di Surabaya)
Dalam sambutannya Ketua MPS PDM Surabaya Fery Yudi Antonis Saputro SHI MpdI, mengatakan bahwa Islam pernah berjaya melalui Ilmuwan Muslim dengan penemuan yang mencengangkan dunia. Mulai dari filsafat, kedokteran, dan matematika. “Selamat datang para pejuang Islam berkemajuan, semoga pelatihan ini bisa bermanfaat bagi generasi Islam sekarang untuk kembali melanjutkan kejayaan itu,” kata dia.
NAAS yang diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Blitar, Balikpapan, dan Gresik itu berlangsung di Permata Biru Hotel, Prigen, Pasuruan, Jumat-Ahad (21-23/10). Selain peserta individu ada juga utusan dari lembaga seperti Panti Pesantren Muhammadiyah se-Kota Surabaya, SMAM 2 Pucang Surabaya, SMKM 2 Kemlaten Surabaya, SMA AL Maksum Yogyakarta, SDIT Blitar, MA Tebu Ireng, dan SMA Hidayatulah.
(Baca juga: Terbiasa Menjamu Tamu dengan Kopi atau Teh? Ayo Mulai Ganti dengan Minuman Surga)
Ketua Panita Pelatihan NASS Munahar menambahkan, pelatihan ini adalah satu langkah kecil dari indidividu-idividu yang penuh kesadaran. “Namun akan menjadi lompatan besar bagi peradaban manusia.”
Pelatihan NAAS diapresiasi positif oleh peserta. Hanany misalnya. Peserta dari Ponpes Darul Fikri Balikpapan itu berharap bahwa pelatihan ini akan membawa perubahan yang signifikan dalam pola pikir calon calon cendekiawan Muslim. “Agar mereka lebih progresif dalam mengkaji ayat-ayat sains.”
(Baca juga: Klarifikasi Penulis Buku Ayat-Ayat Semesta tentang Tulisan “Untuk Segenap Orang Tua”)
Peserta lainnya, Drs H Zayyin Chudlori MPdI sangat antusias dengan pelatihan ini. “Sebagaimana dalam surat Arrahman yang turun 14 tahun yang lalu, Allah telah memberikan sinyal mengenai astronomi dan penguasaan alam semesta.”
Anmar Baihaqi Salah peserta dari Panti Pesantren Muhammadiyah Semampir Surabay juga berharap, pelatihan NAAS akan mempercepat langkah dalam mengelola amal usaha, khususnya apanti asuhan. “Kami ingin melompat jauh dengan percepatan pola fikir, menegemen, dan stategi perjuangan. NAAS juga saya harapkan mampu menjadi ajang silaturahmi antarpanti asuhan yang berada dalam naungan PDM Surabaya. Agar kami lebih progresif dan berkemajuan.” (MN)