PWMU.CO – SDMM Luncurkan Buku, Janitor, dan Satpam pun Ikut Menulis. Murid menulis buku? Itu sudah biasa. Guru menulis buku? Apalagi, itu keniscayaan. Tapi jika yang menulis adalah janitor dan satpam? Ini baru luar biasa.
Buku antologi (karya bersama) guru dan pegawai SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) berjudul Mosaik Aksara Pejuang Pendidikan: Sepenggal Kisah dari Jalan Amuntai ini jadi luar biasa karena bukan hanya melibatkan guru sebaai penulisnya, melainkan juga pegawai kebersihan (janitor), satpam, dan penjaga minimarket.
Ir Siti Faizah—penanggung jawab penerbitan buku ini— menjelaskan, pada awalnya mereka (janitor, satpam, atau penjaga minimarket) mengaku kesulitan, karena ini adalah pengalaman pertama mereka menulis buku.
“Namun, semangat dan dorongan dari seluruh keluarga besar SDMM membuat mereka berhasil merampungkan tulisan,” ujarnya.
Seperti Ahmad Nastain—salah satu janitor SDMM—mengungkapkannya. “Iya, alhamdulillah ustadz-ustadzah di sini baik-baik. Mereka sangat membantu. Saya disuruh nulis di kertas dulu kemudian mereka yang bantu mengetikkan.”
Dalam buku tersebut Mas Tain, panggilan akrbanya menuliskan cerita tentang saat-saat pertamamya berkerja di SDMM janitor.
“Saya dapat informasi lowongan perkerjaan dari saudara saya yang bekerja di rumah salah satu guru di SDMM. Saya beranikan diri melamar ke sana dan alhamdulillah diterima,” ungkapnya dalam tulisan berjudul Ceritaku di SDMM.
Dia mengaku, kendati baru bergabung pada saat itu, ia sudah merasa nyaman berada di sekolah ini. “Perlakuan guru-guru SDMM yang sangat ramah dan tidak adanya jarak antara karyawan dan guru membuatnya tetap bertahan di SDMM hingga sekarang,” kenangnya.
Lebih Tenang Jadi Sapam di SDMM
Sementara itu, Syaiful Fatoni, salah satu satpam SDMM, dalam tulisan berjudul Dunia Baru menceritakan tentang kehidupannya sebelum masuk ke SDMM. Awalnya ia bekerja perusahaan pengeboran minyak di Cepu.
Sebagai umumnya pekerja pengeboran minyak hampir semua kebutuhanya tercukupi dengan baik. Hampir tak pernah kehabisan uang ternyata tak membuat hatinya tenang.
“Entah mengapa hati saya selalu tidak tenang. Selalu ada yang kurang tapi saya tidak tahu itu apa,” ungkapnya.
Hingga pada akhirnya istrinya menyarankan untuk mencari pekerjaan yang bisa mendekatkan dirinya dengan Allah Sang Pencipta. Ia lalu mengikuti saran istrinya. Ia melamar di sebuah sekolah yang mengizinkan selalu shalat tepat waktu. Sejak saat itulah ia mulai menemukan apa yang kurang dalam hatinya. Ia mulai menemukan dunia yang baru di SDMM.
Launching Buku
Buku berisi 52 karya guru dan pegawai SDMM ini dluncurkan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah PPI Gresik Ir H Hon Jaelani di acara Gebyar Milad SDMM Jad17uara, Sabtu (3/4/2021).
Pak Hon, pangilan akrabnya, mengaku senang sekaligus terharu bisa mengikuti penerbitan buku dari proses pengumpulan naskah hingga peluncurannya. Dia mengatakan, selain merupakan tonggak kegiatan literasi di sekolah, buku ber-ISBN dengan label penerbit Kanzun Book ini merupakan kado istimewa untuk SDMM yang berusia 17 tahun.
“Kalau siswanya saja bisa nulis buku kenapa guru-guru dan karyawan tidak bisa,” tambahnya. Selama ini SDMM telah menerbitkan buku-buku karya siswa seperti pernah PWMU.CO beritakan: SDMM Launching Buku Karya Siswa: 2 Inggris, 5 Indonesia dan Dukung Gerakan Literasi Sekolah, SDMM Luncurkan Lima Judul Buku Karya Siswa.
Ir Siti Faizah menerangkan filosofi judul buku dengan sampul berwarna dominan kuning dan magenta itu. “Mozaik artinya kumpulan dan aksara berarti tulisan. Karena buku ini tidak hanya ditulis oleh guru, maka kami sepakat untuk menambahkan frasa pejuang pendidikan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proses pengumpulan tulisan sekitar satu bulan. Untuk menjaga kualitas dia mengandeng Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Dewi Musdalifah, sebagai editor.
“Bu Dewi juga dibantu tim editor internal SDMM dalam hal penyuntingan naskah,” ujarnya. (*)
Penulis Ahmad Muzaki Editor Mohammad Nurfatoni