PWMU.CO – Lazismu Panekan Kabupaten Magetan mengadakan Kegiatan bagi takjil Ramadhan 1442 secara on The Road, Senin, (3/5/21)
Kegiatan yang bersinergi antara Lazismu bersama organisasi otonom (ortom)amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panekan ini dilaksanakan di area perempatan Panekan yang merupakan pusat keramaian di wilayah Kecamatan Panekan.
Ketua Lazismu Kantor Layanan (KL) Panekan, Supriadi mengatakan kegiatan ini juga siswa TK Aisyiyah 12, Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP dan SMK Muhammadiyah Panekan.
“Paket takjil yang dibagikan sebanyak 500 untuk warga di sekitar Panekan. Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih selama satu jam,” ujarnya.
Kami, lanjutnya, sengaja melibatkan siswa dari seluruh AUM di Panekan dengan tujuan sebagai ajang dakwah dan memberikan pelajaran nyata agar menumbuhkan semangat gemar berbagi.
Selain itu juga, sambungnya, sebagai ajang promosi bagi Sekolah Muhammadiyah pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) agar lebih dikenal warga. Namun demikian, sambungnya, karena di masa pandemi Covid-19 para siswa dijaga protokol kesehatannya.
Tumbuhkan Semangat Berbagi
Supriadi menjelaskan seperti peribahasa yang mengatakan belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air.
“Maksud dari peribahasa tersebut adalah apa yang kita ajarkan bagi anak-anak di usia dini akan selalu diingat dan tak mudah terlupakan, sedangkan belajar setelah mereka dewasa, terkadang sulit untuk diingat dan membekas di benak mereka,” katanya.
Kegiatan ini, harapnya, bisa dijadikan media belajar sehingga saat dewasa nanti akan membekas di benak mereka sehingga kelak bisa memiliki kepekaan sosial tinggi dan tumbuh semangat berbagi untuk membantu orang di sekitarnya yang mengalami kesusahan.
Apresiasi Positif
Suratno yang merupakan salah satu wali santri dari MI Muhammadiyah Panekan memberikan apresiasi positif adanya kegiatan ini.
“Kami selaku wali santri, merasa sangat bahagia karena anak-anak dijarkan langsung untuk berbagi. Hal inilah yang menjadi pembeda antara sekolah Muhammadiyah dengan yang lainya,” katanya
Sekolah-sekolah Muhammadiyah, lanjutnya, tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga aplikasi nyata sebagai bentuk dari pembelajaran karakter. Hal ini sesuai dengan teologi al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah.
“Semoga kelak anak-anak bisa menjadi generasi yang bisa membawa kemajuan bagi agama, bangsa dan negara,” tandasnya. (*)
Editor Ichwan Arif.