PWMU.CO– Lukisan ‘Berangkat Sekolah’ karya siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Rayya Diphati Jannah, meraih juara favorit dalam lomba painting Erlangga. Lukisan aliran naturalis itu menggambarkan perjuangan anak sekolah meniti sungai di atas jembatan gantung yang rusak.
Pengumuman juara disampaikan melalui Instagram @bukuerlangga. Disebutkan nama Rayya Diphati Jannah, siswa kelas X MIPA 7, lolos sebagai juara favorit.
Kasi Pembinaan Prestasi Smamda Sidoarjo Juliarto Joedi Wahjono, menjelaskan, ada empat siswa mengikuti lomba melukis ini. Rayya Dipati Jannah mengikuti lomba painting Erlangga bersama Berliana Safitri kelas XI MIPA 4, Vionita Ayu Kurnia kelas XI IPS 2, dan Farandira Alya Farella kelas XI IPS 4.
Keempat siswa tersebut mengikuti lomba bertajuk menggapai impian dengan mengirimkan jenis lukisan yang berbeda-beda. ”Semua memilih jenis lukisan yang berbeda-beda. Mulai dari aliran naturalisme, dekoratif, kartun, dan siluet,” tambah pria yang akrab dipanggil Papa Yudi.
Keempat lukisan itu dikirim ke panitia melalui kurir. Baru Jumat (7/5/2021) malam pengumuman dilakukan melalui Instagram. ”Ini sangat luar biasa. Masih kelas X sudah bisa masuk juara favorit tingkat nasional dengan tingkat persaingan yang sangat ketat,” tambah pembina SMAMDA Voice ini.
Darah Seniman
Hasil penjurian lomba painting Erlangga menobatkan Rayya Diphati Jannah, siswa kelas X MIPA 7 sebagai juara favorit. Karya beraliran naturalisme itu telah mengantarkan perempuan kelahiran 16 tahun lalu itu. ”Saya diajari ayah. Sejak kecil saya suka melukis,” tutur anak pertama pasangan Gayuh Budi Utomo dan Dyan Agustin.
Ternyata ayah Rayya bukan pelukis, melainkan arsitek. Mengajari dia membuat desain, sketsa. Dan lukisan. ”Ayah bukan pelukis, tapi ayah suka melukis. Ayah sering mengajari melukis,” tambah Rayya.
Lukisan yang dilombakan Rayya beraliran naturalisme. Ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Gradasi warna dan kompleks lukisan menambah tingkat kesulitan lukisan aliran ini.
Judul yang digunakan oleh Rayya cukup sederhana. Lukisan yang menggambarkan siswa sedang meniti jembatan gantung dengan banyak bilah papan yang lepas itu diberi judul Berangkat Sekolah.
”Judulnya disarankan ayah agar sederhana saja. Nanti pengamat atau orang yang melihat bisa memaknai sendiri sesuai pemaknaan mereka,” jelas Rayya saat ditanya judul yang dianggap sederhana.
Lukisan Rayya begitu hidup. Suasana siswa yang meniti jembatan gantung di atas sungai juga terasa. Membuat bulu kuduk jadi merinding membayangkan kengerian jika sampai tergelincir dan jatuh ke sungai.
”Saya masih belajar. Mudah-mudahan bisa menjadi pelukis yang sesungguhnya,” ujar Rayya dengan rendah hati. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto