PWMU.CO – Cek Berat Badan, Apakah Puasa Kita Sudah Benar? Itulah lontaran pertanyaan Dr dr Sukadiono MM dalam acara Training Center Darul Arqam untuk Guru di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), Gresik, Sabtu (8/5/2021).
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya melanjutkan pertanyaan retorik. Anda punya pemasalahan dengan berat badan? Sudah mencoba diet, tapi tetap tidak menuaikan hasil yang memuaskan?
“Puasa adalah diet yang sangat dianjurkan untuk anda coba,” ujarnya.
Bendahara Pimpinan Wlayah Muhammadyah Jawa Tmur iru menegaskan, puasa Ramadhan dapat menurunkan tensi dan berat badan.
Mengutip hasil penelitian dr Probsuseno Sp PD dkk tahun 2000, dr Suko—sapaan akranya—menjelaskan penurunan tensi dan berat badan tampak terlihat pada tujuh hari pertama dan hari ke-14.
Pada hari ke-21 sampai hari ke-28, tensi relatif stabil. Kemudian tujuh hari setelah berpuasa berat badan akan cenderung naik kembali mendekati berat badan sebelum puasa.
“Cek berat badan Anda, kalau berat badan Anda turun selama berpuasa berarti tandanya puasanya sudah benar, ” dia menyimpulkan.
Manfaat Kesehantan yang Lain
Mantan Direktur RS Muhammadiyah Mas Mansur Surabaya itu mengungkapkan, tidak hanya dapat menurunkan berat badan secara singnifikan, berpuasa secara rutin ternyata juga dapat bermanfaat antara lain untuk.
Yaitu menurunkan kadar gula, menambah sel darah putih dalam tubuh, membunuh bakteri dan virus penyebab sel kanker, meningkatkan fungsi organ tubuh, menurunkan lemak dan kolesterol, serta menyebuhkan penyakit mag.
Menurut dr Suko, saat berpuasa berarti kita mengistirahatkan tubuh selama kurang lebih 14 jam. Dalam kondisi ini, tubuh tidak menerima masukan makanan dan minuman yang dapat memulihkan dan meningkatkan fungsi organ tubuh sesuai dengan fisiologisnya.
“Selain itu, dengan menghentikan pasokan makanan ke dalam tubuh untuk sementara waktu dapat membunuh virus dan bakal calon sel kanker karena pasokan makannya terhenti. Semua manfaat puasa bagi kesehatan tubuh yang sudah disebutkan tadi berawal dari sini,” terangnya.
Berpuasa untuk Kesehatan Mental dan Jiwa
Penggemar sepakbola itu menyampaikan, berpuasa ternyata tidah hanya baik untuk kesehatan tubuh. Namun baik juga kesehatan mental dan jiwa. Karena puasa dapat memberikan ketenangan jiwa dan rohani.
“Sikap pasrah, ikhlas dan syukur yang didapatkan ketika seseorang berpuasa dapat membuat jiwa semakin tenang,” terangnya.
Berpuasa, sambungnya, dapat mengurangi risiko terkena penyakit psikosomatik. Yaitu penyakit jasmani yang disebabkan oleh ganguan rohani seperti rasa cemas yang berlebihan (anxiety) dan stress.
Dia menyampaikan, paradigma baru dalam dunia kesehatan menyebutkan, penyakit asam lambung (mag) disebakan oleh pikiran-pikiran negatif dan stress.
“Asam lambung yang dipicu oleh stres lambat laun dapat berkurang dan bisa netral kembali karena pikiran yang tenang. Salah satu caranya ya dengan berpuasa,” ujarnya. (*)
Penulis Ahmad Muzaki Editor Mohammad Nurfatoni