PWMU.CO – Indonesia harus jadi negara pertama yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Hal itu disampaikan Ustadz Adi Hidayat (UAH) pada siaran di akun YouTube-nya AdiHidayatofficial Kabar dari Gaza, Senin (17/05/2021)
Adi Hidayat mengatakan, mengingat memori terbaik 77 tahun yang lalu, tepatnya 6 September 1944, sebelum Indonesia merdeka, ulama besar Palestina Syekh Mohammad Amin al-Husayni secara gagah, terang, berani dan tulus menyatakan dukungan kemerdekaan negara Republik Indonesia.
“Sehingga sosok proklamator Dr Mohammad Hatta, memimpin panitia kecil persiapan Kemerdekaan Indonesia dan mengirimkan satu delegasi khusus untuk berjumpa dengan beliau,” terangnya.
“Hasilnya, Syekh Amin al-Husayni menyatakan dukungan penuh kemerdekaan Indonesia lewat radio Berlin berbahasa Arab,” imbuh UAH.
Di tahun 1952, UAH menuturkan, seorang Dr Muhammad Nastir yang memimpin delegasi indonesia, selanjutnya bahkan bertemu dengan dunia Islam untuk meminta dukungan lebih kuat akan status kemerdekaan indonesia.
“Lagi-lagi disambut mufti besar ini (Syekh Amin al-Khusayni) bahkan disambut dengan tawadhunya serta tulus untuk kemerdekaan NKRI,” kata UAH.
Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan, kini, setelah lebih dari 75 tahun kita merasakan nikmat kemerdekaan, merasakan ketentraman dalam beraktivitas, kedamaian dalam membangun interaksi sosial, bangsa Indonesia diuji komitmen terbaiknya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Bahkan secara tegas kita nyatakan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Kini komitmen terbaik yang kita ikrarkan itu diuji, bahkan melalui satu bangsa yang dari awal mendukung kemerdekaan kita, bangsa Palestina, negara Palestina,” tegas UAH.
UAH menegaskan, kini Palestina memanggil. Saat anak-anak banyak yang syahid dihujani bom dan rudal, perempuan banyak ternistakan dan banyak orang berhambur meminta pertolongan, Indonesia mesti menjadi negara dan bangsa pertama yang terpanggil untuk mendukung penuh kemerdekaan bangsa Palestina.
“Rakyat kita, bangsa kita, negara kita, memiliki kewajiban moral untuk mendukung penuh kemerdekaan itu. Jangan pernah bertanya kenapa kita mesti membantu mereka. Isu palestina tidak terbatas bagi umat islam saja, tapi terkait dengan Indonesia punya kewajiban untuk saling mendukung,” tandasnya.
Kepada seluruh lapisan bangsa, UAH menyeru untuk menyuarakan kemerdekan Palestina, perdamaian Palestina, hidup rukun berdampingan dengan seluruh elemen bangsa yang ada di semesta ini.
“Tuliskan dalam hastag media-media sosial kita. Save Palestine, Freedom Palestine, Kemerdekaan untuk Palestina, hadirkan kedamaian untuk Palestina,” ajaknya.
UAH juga mengajak, bagi umat Islam untuk menghadirkan doa terbaik dalam sujud-sujudnya. Bermohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk saudara-saudara kita di Palestina dan diberikan kekuatan terbaik serta bersabar.
“Ini adalah kali pertama saya meminta secara formal. Saya menyeru kepada anda sekalian, teman-teman, mari kita hadirkan selain support dengan doa, mungkin dengan harta kita, setidaknya membantu banyak untuk mereka bukan hanya pangan tapi juga pendidikan yang baik, kekuatan spiritual yang baik yang dengan itu menjadikan mereka semakin bersemangat untuk meraih kemerdekaan,” tutur UAH.
“Hari ini saya share Nomor Rekening 11111 77763 Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Ma’had Islam Rafiah Ahyar dan Insya Allah harta yang kita kumpulkan sepenuhnya akan kita sampaikan kepada rakyat Palestina. Semoga dengan ini, hisab kita akan ringan saat kembali kepada Allah SWT,” pungkas UAH. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni