PWMU.CO – Tiga Dokter Spesialis Kandungan Gresik Wafat Beruntun. Mereka adalah: pertama, dr Zainul Arifin SpOG yang wafat pada Senin (5/7/2021) di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Dokter spesialis kandungan (obgyn) ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, tempat dia berpraktik selama ini, selain di RSUD Ibnu Sina.
Kedua, dr M Maksum SpOG yang meninggal dunia Selasa (6/7/2021) di Rumah Sakit Semen Gresik, yang merupakan tempat praktiknya semasa hidupnya.
Ketiga, dr Aliy Akbar Hasan Al Buyani. Dia menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (8/7/2021) pukul 08.12 WIB di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Obsgyn Fakultas Kedokteran Unair yang hampir lulus itu adalah anak pertama dr Zainul Arifin SpOG.
Ketiga dokter yang rumahnya berdekatan, tepatnya di Jalan Sulawesi Perumahan (GKB) Gresik Kota Baru, terpapar Covid-19.
Dokter Spesialis Kandungan Senior
Zainul Arifin dan Maksum adalah dokter spesialis kandungan senior di Kabupaten Gresik. Sudah banyak warga yang dibantu proses persalinannya lewat kedua dokter tersebut.
Keduanya selama ini dikenal sebagai dokter yang sangat santun, ramah, dan murah senyum. Tidak heran jika pasien keduanya sangat banyak.
Pasien mereka berdua rela antre panjang untuk memeriksa kesehatan kandungannya. Tak terkecuali istri penulis, yang anak kedua dan ketiga lahir di tangan dr Maksum melalui operasi Caesar. Sedangkan anak pertama pernah ditangani dr Zainul Arifin.
Kepergian kedua dokter senior tersebut, benar-benar suatu kedukaan yang sangat besar dan mendalam bagi kami. Terlebih lagi, rumah dari kedua dokter tersebut cukup dekat dengan rumah penulis. Kalau penulis berangkat dan pulang bekerja di kantor, pasti melewati rumah kedua dokter tersebut.
Rasa kehilangan atas kepergian dr Zainul Arifin juga dirasakan oleh Kepala Sekolah MTs Umar Mas’ud Bawean Himmatus Syarifah.
“Saya kehilangan sosok dokter yang baik. Setiap kali periksa ke dr Zainul, beliau selalu cerita yang lucu-lucu. Maklum, beliau tahu kalau saya merasa takut tentang kehamilan, tapi beliau selalu memberikan ketenangan,” kenangnya.
Warga Baewan Berduka
Kabar meninggalnya dr Aliy Akbar, langsung merebak di berbagai WhatsApp Group (WAG) warga Gresik. Termasuk WAG warga Bawean. Mengingat dr Zainul Arifin SpOG, walaupun tidak berasal dari Pulau Bawean, namun beliau pernah mengabdi cukup lama di Puskesmas Sangkapura. Bahkan istri dr Zainul Arifin berasal Pulau Bawean.
Karena itu, meninggalnya Aliy Akbar, yang merupakan putra pertama dari Pasangan dr Zainul Arifin dan Siti Aisyah ini membuat banyak warga Bawean sangat berduka, terlebih bagi mereka yang masih merupakan family atau keluarga dari Aliy Akbar.
Himmatus Syarifah memiliki kenangan yang baik tentang Aliy Akbar. “Setiap pulang ke Bawean, dr Aliy selalu mampir ke rumah, anaknya sangat sopan dan ramah. Serta selalu mengistimewakan pasien dari Bawean. Itulah beliau berdua,” tambahnya.
Di mata Estu Rahayu, Aliy Akbar adalah anak yang pintar, rajin, dan banyak teman semasa SMA tahun 2010. “Dia termasuk pengurus IPM. Di masa kepengurusannya IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) sempat mengundang group Band Pillot dalam acara di GOR Tridharma Petrokimia Gresik,” ujar Guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini.
Estu menyampaikan rasa bela sungkawa yang sangat mendalam. Menurutnya, keluarga besar SMA Muhammadiyah 1 Gresik banyak kehilangan kader terbaiknya. Setelah guru ssuami istri: Kadar Raharto dan Uswatun Hasanah wafat, kini muridnya, dr Aliy Akbar, menyusulnya.
Selamat jalan dokter-dokter terbaik, semoga Allah SWT, menempatkan mereka bertiga di tempat terbaik di sisi-Nya. Amin. (*)
Penulis Kemas Saiful Rizal Editor Mohammad Nurfatoni