PWMU.CO – Mahasiswa UMM Edukasi IT di Yayasan Firdaus Insani di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Senin (7/6/21).
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini sedang menjalankan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Mereka merupakan PMM UMM kelompok 53 gelombang 6 dengan Dosen Pembimbing Winda Hardyanti SSos MSi.
Kelompok ini terdiri dari Rif’atul Izzah (Koordinator Kelompok), Nasyaza Aqillah AD, Nadiva Surya P, Raudatul Jannah dan Safa Lailan Salsabila. Semuanya berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Kesulitan Daring
Koordinator kelompok Rif’atul Izzah menyampaikan tema edukasi IT diusung karena adanya kesulitan yang dihadapi para guru dan murid yayasan ini selama melaksanakan proses belajar mengajar jarak jauh atau daring.
“Staf pengajar Yayasan Firdaus Insani ini rata-rata sudah tidak berusia muda lagi, sehingga para guru merasa sangat kesulitan untuk mengoperasikan berbagai macam platform belajar online seperti Zoom, G-Meet hingga Email,” ujarnya.
Begitu juga, lanjutnya, para murid yang masih belum mengenal lebih dalam tentang platform belajar online juga mengalami kesulitan yang serupa.
“Hal ini karena para orangtua murid juga yang kurang memahami penggunaan berbagai macam teknologi saat ini. Inilah yang kemudian mendasari kelompok PMM kami memberikan edukasi IT,” ungkapnya.
Alhamdulillah selama proses pelaksaan kegiatan PMM, kami mendapatkan sambutan yang sangat hangat dari para staff pengajar dan para murid,” tambahnya.
Guru Senang dan Antusias
Sementara itu salah satu staf pengajar Yayasan Firdaus Insani Etty menyampaikan memang benar adanya para guru dan murid mengalami kesulitan selama proses pembelajaran jarak jauh. Sehingga para guru merasa proses belajar mengajar selama pandemi ini kurang efektif.
“Para guru pengajar Yayasan Firdaus Insani berulang kali mengeluh selama proses belajar mengajar jarak jauh. Ini karena para guru di yayasan kami ini belum terlalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini. Ketika kami mengetahui akan dilaksanakan program edukasi IT oleh mahasiswa PMM UMM, kami sangat senang dan antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut,” jelas Etty.
Respon Positif Murid
Salah satu anggota kelompok 53 Safa Lailan menyatakan dirinya tidak menyangka akan mendapatkan respon positif dari para murid di Yayasan Firdaus Insani.
“Dilihat dari umur dan jenjang sekolah para murid yayasan ini maka mereka akan sangat sulit untuk fokus selama dilaksanakannya edukasi IT. Akan tetapi justru para murid sangat semangat dan memahami betul selama proses pelaksanaan edukasi,” paparnya.
Awalnya, sambungnya, kami mengira akan sangat sulit untuk memberikan edukasi IT kepada para murid. Pasalnya mereka rata-rata berusia 5 hingga 10 tahun, yang mana mereka pasti akan kesulitan untuk fokus pada penjelasan kami.
“Akan tetapi justru selama proses edukasi IT mereka sangat antusias dan memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Inilah yang juga menjadikan penyemangat kami dalam melaksanakan program ini,” terangnya. (*)
Penulis Rif’atul Izzah. Editor Sugiran.