Mengenang Wahyu Purnomo, Pejabat PT Semen Indonesia yang Low Profile yang Low Profile ditulis oleh Kemas Saiful Rizal, Sekretaris Lazismu Gresik.
PWMU.CO – Berperawakan gagah dan tinggi besar—serta punya pekerjaan mentereng sebagai pejabat eselon I, yaitu Senior Vice President di perusahaan BUMN besar, PT Semen Indonesia Tbk—tidak membuat Wahyu Purnomo ST (48 tahun) tampil jumawa.
Sebaliknya justru yang tampak adalah penampilan sederhana, bersahabat, dan senyum yang selalu mengembang. Penampilannya mencerminkan seorang yang low profile.
Belum lagi kebiasaannya yang senantiasa shalat lima waktu di Masjid Darul Aisyah GKB, lokasi tempat tinggalnya semblan tahun terakhir ini, membuat penampilannya semakin teduh. Itulah sosok Pak WP, demikian panggilan akrab para tetangga kepadanya.
Kepergiannya menghadap Sang Khaliq, Jumat (16/7/2021) malam lalu, membuat para tetangga terkejut dan seakan tak percaya. Tak heran jika kemudian, banyak di antara tetangga menantikan kedatangan jenazah almarhum di masjid perumahan Darul Aisyah untuk shalat jenazah, memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Sejak pukul 21.00 hingga 23.00 WIB warga perumahan dengan sabar menunggu kedatangan jenazah yang sejak awal rencananya akan diampirkan sejenak ke masjid perumahan. Namun menjelang pukul 23.00 ada informasi dari pihak rumah sakit, bahwa jenazah almarhum tidak bisa diampirkan, namun langsung diantarkan ke komplek pemakaman Semen Gresik di daerah Sumber Kebomas Gresik.
Kehilangan Besar
Kepergian Pak WP, yang meninggal akibat Covid-19 dan sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit, tak ayal membuat para tetangganya—warga RT 13 RW IX Desa Yosowilangun Manyar Gresik—merasa sangat kehilangan.
Pengalaman bergaul bersama almarhum kembali dikenang para tetangga dengan memposting kembali foto-foto maupun video keseruan bersama almarhum di ‘WAG Warga Darul Aisyah’. Ada foto atau video kenangan pada saat memeriahkan Hari Kemerdekaan RI tingkat RT beberapa tahun yang lalu. Foto saat pemilihan Ketua RT, saat penyembelihan hewan kurban, saat gowes dan lain-lain. Terlihat di sana, almarhum selalu berperan aktif dan menjadikan setiap kegiatan warga penuh keceriaan.
Akhmad Sujono, salah satu General Manager PT. Semen Indonesia, yang sejak lama menjadi rekan kerja Pak WP dan sekaligus tetangga dekat menuturkan almarhum Pak WP adalah teman sejawat sejak masuk di perusahaan yang sama pada tahun 1996.
“Kenangan yang berkesan adalah ketika kami sama-sama ditugaskan di Pabrik Tuban, saat ada project upgrading, beberapa pekan kami pulang hampir subuh setiap harinya, dan paginya harus kembali kerja karena kejar target,” ungkap Sujono, pria yang berasal dari Glagah, Lamongan ini. Menurutnya, Pak WP adalah pribadi yang baik, humble, dan suka menolong sesama.
Rekan Kerja yang Baik
Tetangga dan rekan kerja almarhum yang lain, Effnu Subiyanto, yang juga Ketua Serikat Karyawan PT Semen Indonesia, mengungkapkan kesannya terhadap almarhum.
“Pak WP adalah rekan kerja sejak di Gresik, proyek Tuban, Pati, dan Rembang. Banyak sekali pengalaman suka dan duka saat bersamanya yang tidak bisa diungkapkan, saat kerja di hutan Proyek Rembang, hingga di Padang (Sumbar) dan Tonasa (Sulsel),” ungkap Effnu.
Tidak hanya menyenangkan di tempat kerja, rupanya almarhum juga senang membantu kegiatan di lingkungan tempat tinggal. Misalnya saat pembangunan masjid di perumahan Darul Aisyah GKB.
“Pak WP, berperan cukup besar dalam hal pendanaan, dengan cara melibatkan CSR PT Semen Indonesia, serta melibatkan rekan-rekan almarhum. Beliau juga aktif di ketakmiran Masjid Darul Aisyah sebagai penasihat,” ungkap Saiful Basri, salah satu takmir Masjid Darul Aisyah.
Kesan mendalam terhadap almarhum juga dirasakan oleh Darmawan, Ketua RT 13 Darul Aisyah. “Beliau itu bisa cair dengan semua kalangan, ringan tangan, dan selalu memberi support,” kesannya
Adapun sesepuh warga perumahan Darul Aisyah, Mansur Amin, mengungkapkan: “Kita sama-sama kehilangan sosok yang baik. Beliau adalah orang baik. Insyaallah beliau syahid.”
Ayah yang Baik
Menurut Sujono, Posisi Pak WP di holding perusahaan semen tersebut adalah sebagai Group Head of Supply Chain, “Beliau bertugas mengatur distribusi dan transportasi produk semen dari seluruh group ke seluruh Indonesia. Baik melalui angkutan darat, laut, maupun udara,” ungkapnya.
PT Semen Indonesia, sebagai perusahaan induk (holding) sedikitnya memiliki lima anak perusahaan, yaitu PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia (ex. Semen Holcim), dan Thanglong Cement Vietnam. Maka tak heran, sesaat setelah meninggal dunia, begitu banyak karangan bunga yang dikirimkan sebagai ungkapan duka dan bela sungkawa terhadap almarhum.
Di mata sang istri, Shinta Permata, Wahyu Purnomo, yang lahir di Boyolali Jawa Tengah itu adalah suami dan bapak terbaik bagi keluarga. Tidak pernah menyakiti sedikit pun.
“Selalu menyenangkan kami. Sungguh sosok figur teladan buat anak anak. Bagi ibundanya tercinta, juga sebagai anak terbaik dan insyaallah ridha ibunda juga mengantar kepergian Pak Wahyu. Semoga Pak Wahyu husnul khatimah dan semua kebaikannya diterima Allah SWT,” ucapnya.
Pak WP, meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Yaitu M. Izdihar Zalfa Aulia (21), kuliah di Universitas Telkom Bandung; M Fakhri Azmi Aulia (20), kuliah di ITS Surabaya, dan Athiira Calista Aulia (11), sekolah di SDIT Al Ibrah, Gresik.
Selamat jalan Pak WP, semoga Allah SWT memberi kebahagiaan di kehidupan selanjutnya, amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni