PWMU.CO – Sesaat setelah Aksi Bela Islam III yang dikenal Aksi 212, PT Nippon Indosari Corpindo (NIC) Tbk selaku produsen Sari Roti mengeluarkan pengumuman resmi yang mengagetkan publik. Tidak sedikit yang merasa bahwa Sari Roti berlebihan, menjelaskan sesuatu yang tidak perlu dijelaskan.
Meski hari ini (10/12) pengumumannya sudah dihapus dari laman resmi, setidaknya ada 3 paragraf sensitif dari pengumuman Sari Roti. Sebab, pengumuman yang sebelumnya diletakkan di alamat http://www.sariroti.com/post/berita-pers/pengumuman-1/, itu sudah tidak bisa diakses sejak kemarin (9/12). (Baca: Sari Roti Hapus Pengumuman Resmi tentang Aksi 212 dari Situs Resminya)
Dalam tanggapan para aktivis Pemuda Muhammadiyah, setidaknya ada 3 paragraf pengumuman yang dianggap menyakiti kalbu umat Islam. Yaitu di paragraf ketiga dengan kalimat “PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia.”
(Baca juga: Dok! SD Teladan Nasional Ini Resmi Hentikan Pasokan Produk Sari Roti)
“Seakan-akan aksi 212 tidak mendukung NKRI dan kebhinekaan. Dan itu pasti menyakitkan kaum muslimin yang ikut Aksi 212,” penilaian Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, (7/12). Pengumuman model ini, secara tidak langsung bisa ditafsirkan dengan menempatkan peserta aksi 212 sebagai pihak yang tidak berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Poin nasionalisme, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika ini, ternyata kembali diulang dalam paragraf penutupan sebagai penegasan sikap resmi Sari Roti. “Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik,” tulis pengumuman Sari Roti.
(Baca juga: Inilah Alasan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Serukan Boikot Sari Roti)
Kalimat lain dari pengumuman resmi Sari Roti yang menyakiti peserta Aksi 212 terletak di paragraf ke-4. “Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. tidak terlibat dalam semua kegiatan politik,” jelas pengumuman Sari Roti.
Kalimat “tidak terlibat dalam semua kegiatan politik” inilah yang dipersoalkan sebagai pijakan untuk mengklarifikasi ulah penjual roti keliling (hawker tricycle) yang membagikan makanan kepada peserta aksi 212.
“Ini seperti menuduh aksi 212 itu bermuatan politik. Padahal itu murni perjuangan menegakkan keadilan untuk penuntasan kasus hukum penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Ini bukan aksi politis,” jelas Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, M. Syaikhul Islam.
(Baca juga: Kasus Sari Roti: Hilangnya Etika Bisnis dan Kejumudan Politik)
Yang kurang elok lagi, tambah Bendahawa PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini, “tendensi politis” ini kembali ditegaskan oleh Sari Roti dalam pengumumannya di paragraf terakhir, yang biasanya menjadi penegas.
“Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu …. tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik,” tulis pengumuman Sari Roti pada laman resminya sebelum dihapus.
(Baca: 4 Perjalanan Nasib Situs Sari Roti dalam 8 Hari)
Kini, 3 kalimat pengumuman yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu itu harus dibayar mahal. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyerukan aksi “Boikot Sari Roti” untuk perilaku corporat yang lebih baik.
Sementara di Surabaya, aksi boikot ini dilakukan di dunia maya. SD Muhammadiyah 4 Surabaya, salah satu SD dengan 1.600 siswa ini secara resmi menghentikan kerja sama dengan pihak Sari Roti untuk keperluan di kantin dan lingkungan sekolah. (kholid)