PWMU.CO – Yudi Prianto, nama ini bukan hanya dikenang sebagai wakil kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) yang meninggal 14 Oktober 2020, setahun lalu karena Covid. Dia juga dikenal sebagai pembina ekstra kurikuler Smamda Voice, paduan suara sekolah.
Hurin Mazaya Febriono, Ketua Smamda Voice tahun 2013-2014 menyampaikan, ada tradisi di Smamda Voice dengan membuat tulisan untuk mengucapkan terima kasih atau mengenang seseorang. Tulisannya di-posting di Instagram atau FB.
”Biasanya secara spontan kami membuat tulisan untuk kalangan kita sendiri,” kata alumnus Smamda Sidoarjo yang lulusan Pendidikan Sosiologi UNS ini.
Lewat tulisan di medsos itu jalinan silaturahmi Smamda Voice tetap terjaga antar generasi sehingga satu sama lain bisa menguatkan dengan cara masing-masing.
Berikut tulisan mengenang Yudi Prianto oleh ketua Smamda Voice dari periode ke periode.
Hurin Mazaya Febriyono, Ketua 2013-2014
Almarhum Pak Yudi Prianto merupakan salah satu orang yang sangat berjasa di balik perjalanan Smamda Voice dalam meraih berbagai prestasi. Almarhum selalu dengan rela hati menyisihkan waktunya untuk membantu siswa. Walau sepadat apapun tugasnya sebagai guru, Waka Kesiswaan, maupun sebagai Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo.
Tetap berusaha untuk turun tangan. Beliau selalu memberikan masukan yang positif dan optimis kepada siswa khususnya pada anggota Smamda Voice, dan selalu menjadi salah satu support system untuk terus berprestasi.
Terima kasih Pak Yudi, jasa-jasa bapak akan selalu kami kenang.
Afrizal Auliya Ansori, Ketua 2014-2015
Bapak Yudi Prianto, salah satu orang yang berjasa dalam perjalanan Smamda Voice. Di antaranya pada saat kompetisi Bali International Choir Festival 2015.
Pada saat itu Pak Yudi adalah Waka Kesiswaan yang baru namun sangat membantu memudahkan kami dalam proses berangkat dan persiapan lomba.
Kami menganggap Pak Yudi seperti teman karena pendekatannya saat memberikan arahan kepada kami sangat mudah kami terima. Semoga pribadi bapak Yudi Prianto menjadi suri teladan bagi seluruh warga Smamda dalam hal kedekatan dan pembawaannya yang serius namun santai kepada para siswa sehingga mudah diterima saran dan masukannya.
Dewi Fardilasani, Ketua 2015-2016
Kenangan bersama Pak Yudi Prianto yang tidak pernah saya lupakan adalah ketika ikut berangkat mengantarkan Smamda Voice dalam lomba paduan suara tingkat internasional di Chiang Mai, Thailand tahun 2016.
Beliau sangat lucu, bisa mencairkan suasana kami yang tegang menghadapi perlombaan. Beliau sangat baik dan selalu berusaha mengerti dan membantu kami para siswanya.
Dari proses persiapan, keberangkatan, hingga pulang kembali ke Indonesia beliau memberikan banyak bantuan kepada kami. Berhadapan dengan Pak Yudi seperti sedang berbincang dengan kakak yang memberikan bimbingan.
Hal yang paling saya ingat adalah ketika di Bandara Kuala Lumpur menuju Thailand. Ketika akan check in, ternyata ada perlu sebentar, karena keterbatasan waktu maka saya mempersilakan hanya dua menit. Lucunya beliau menurut kemudian lari tergesa gesa.
Di Chiang Mai, beliau sempat menangis dua kali. Pertama, saat memimpin doa sebelum kami naik ke panggung lomba. Kedua, menangis terharu karena Smamda Voice memperoleh gold dan silver medal.
Di ruang hotel juga memimpin shalat Jumat yang diikuti pula oleh peserta paduan suara lain. Jujur saya sangat sedih dengan kepergiannya, karena selalu memberikan kekuatan dukungan kepada saya dan tim. Apapun penilaian orang terhadap Smamda diminta saya tetap fokus. Saya ikut hadir dalam pernikahannya. Saya ingat dia berkata : ”Wik, nanti gantian ya Pak Yudi diundang kalo kamu nikah.”
Semoga Pak Yudi selalu dikenang di hati seluruh warga Smamda.
Ghea Shafira, Ketua 2016-2017
Kenangan almarhum Pak Yudi Prianto bersama Smamda Voice waktu acara lomba paduan suara dunia di ajang Bali International Choir Festival 2017. Orangnya suka membantu. Di lokasi lomba tidak menunjukkan sebagai guru bahkan Waka Kesiswaan. Tapi seperti teman. Sehingga tidak terjadi kekakuan dalam komunikasi. Bahkan kami sangat terbantu dalam dokumentasi. Ikut membantu beberapa anggota yang sakit di penginapan.
Bersama Ibu Wigati, Kepala Sekolah, selalu memberi support kepada. Saya pribadi sangat dekat dengannya. Saya tidak pernah absen dalam acara kebahagiaan Pak Yudi. Dari pernikahan sampai lahirnya putranya. Semoga Pak Yudi Prianto MKom menjadi inspirasi bagi seluruh warga Smamda.
Jasmine Mecca Aulia Amrani, Ketua 2017-2018
Pak Yudi Prianto merupakan sosok guru sekaligus teman bagi anak-anak Smamda Voice. Kami melalui lika-liku bersama di lomba Singapore International Choral Festival 2018.
Beliau tidak pernah membiarkan Smamda Voice berada dalam kesulitan. Pak Yudi Prianto selalu ikut serta mendampingi kami mulai dari persiapan hingga hari penting, dan memastikan segalanya berjalan dengan lancar.
Layaknya seorang ayah, menasihati kami jika ada hal yang harus diperbaiki. Selalu menjadi orang yang paling depan jika kami membutuhkan bantuan. Tim Smamda Voice juga tidak pernah absen untuk bertegur sapa dengannya pada hari-hari biasa di sekolah, bertukar pikiran dan bersenda gurau. Oleh karena itu, kedekatan tim Smamda Voice dengannya sangat baik sekali.
Seluruh kenangan ini akan selalu kami abadikan. Kami tidak akan berhenti bersyukur dan berterima kasih karena bisa mengenal sosok dan jasa bapak Yudi Prianto.
Semoga Allah selalu memberikan kelancaran kepada sekolah tercinta ini dalam segala urusan dan
kegiatannya.
Smamda Voice. Only trust makes us one and be champion.
Selamat jalan Pak Yudi Prianto, semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu. Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa’fu anhu.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto