Enam Kriteria Bahagia Dunia-Akhirat dalam Doa Ini; laporan Sayyidah Nuriyah, kontributor PWMU.CO dari Gresik.
PWMU.CO – Pembina Orbit Prof Din Syamsuddin menerangkan enam kriteria bahagia dunia akhirat di doa ini dalam Pengajian Virtual Orbit bertema “Bahagia Dunia Akhirat: Kiat Siap Menghadapi Perubahan Zaman”, Kamis (30/12/21) malam.
Awalnya, Din Syamsuddin mengenalkan tiga istilah kebahagiaan dalam al-Quran. Pertama, as-saadah. Yaitu kebahagiaan di dua alam, alam dunia dan akhirat yang dicita-citakan dalam kehidupan Muslim.
“Ulama klasik menjadikan kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagai cita-cita hidup bernegara. Maka negara menurut Islam bukan sekadar negara kesejahteraan yang bersifat lahiriah (materiil), tapi juga bersifat bathiniah (imateriil),” ungkapnya.
Kedua, al-falah. Kebahagiaan yang diartikan keberuntungan atau kemenangan. Din Syamsuddin mengingatkan, itulah yang setiap mukmin-mukminah dipanggil minimal lima kali sehari dalam adzan dan iqamah: hayya alal falah.
Ketiga, al-hasanah. Kaitan hasanah dengan saadah, mana yang menyebabkan yang lain, menurut Din Syamsuddin tidak mudah dijelaskan secara tegas. “Saya kira keduanya saling berkaitan,” imbuhnya.
Enam Kriteria Bahagia
Menurutnya, ada himpitan hasanah di dunia-akhirat dengan saada di dunia-akhirat sebagaimana pada doa berikut yang biasa dibaca sebelum doa sapu jagad.
“Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiin, wa ‘afiyatan fil jasad, wa ziyadatan fil ‘ilmi, wa barokatan firrizqi, wa taubatan qablal maut, warahmatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut, Allahumma hawwin ‘alaina fii sakarotil maut, wa najaatan minannari, wal ‘afwa ‘indal hisab.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizeki dan diampuni sebelum mati, dan mendapatkan rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami waktu (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab.”
Empat hal pertama yang disebutkan dalam doa di atas, kata Din, merupakan kriteria untuk memperoleh kebahagiaan di dunia. Kemudian, empat hal berikutnya adalah syarat memperoleh hasanah fil akhirat (kebahagiaan di akhirat).
Kemudian, Din Syamsuddin mengatakan, dua hal terakhir menunjukkan kita terbebas dari siksa neraka. Menurutnya, enam hal dalam doa itulah kriteria kebaikan sekaligus kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini melengkapi kriteria kebahagiaan dari perspektif al-Quran maupun al-hadits yang Dr Aam Amiruddin MSi bahas dalam pengajian via Zoom Meeting itu.
Terkait keselamatan agama, Din Syamsuddin menekankan, kalau mau bahagia di dunia, maka beragamalah dengan selamat. “Jangan main-main beragama. Jangan beragama secara parsial (sebagian-sebagian), beragamalah secara utuh!” imbaunya.
Sebab, ada yang beragama ketika shalat dan puasa saja. Tapi tidak beragama saat berkehidupan duniawi, misalnya saat mencari jodoh.
Baca sambungan di halaman 2: Kebahagiaan Hakiki
Discussion about this post