Menyambut Semester Genap, Ini yang Dilakukan SD Mudabo, laporan Liya Yuliana, kontributor PWMU.CO dari Bojonegoro.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) mengadakan pelatihan wali kelas di aula lantai 3 SD Mudabo, Selasa-Kamis (21-23/12/2021). Acara bertema Excellent Service ini menghadirkan pembicara dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya. Yaitu Muchsin Ridlo SPd dan Ahmad Husaini SPdI. Acara diikuti oleh 31 guru kelas SD Mudabo.
Coach Ridlo, sapaan Muchsin Ridlo menyampaikan materi peran wali kelas (walas). “Di antaranya sebagai orangtua, pemimpin di kelas, kanselor, manager, sahabat, designer, pengajar/pendidik, ” ujarnya.
Sebagai kanselor misalnya, walas harus mampu mengetahui tahap perkembangan siswanya berada pada level mana. Apakah siswa sudah sesuai dengan tahap perkembangannya ataukah belum. Jika belum, maka tugas walas adalah mengantarkan siswa berkembang sesuai tahapannya.
“Adapun wali kelas sebagai pendidik maka harus mampu memberikan pembelajaran terbaik, variatif, dan media yang digunakan menarik, ” ujarnya.
Tugas Pokok Walas
Ahmad Husaini menyampaikan materi kedua Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas. Di antaranya mengelola kelas, berinteraksi dengan orangtua, menyelenggarakan administrasi kelas, menyusun dan melaporkan kemajuan belajar siswa, serta membuat catatan khusus dan tugas lainnya.
Materi ketiga disampaikan lagi oleh Coach Ridlo tentang Modalitas Belajar. “Modalitas belajar adalah cara tercepat otak menyerap informasi, berinteraksi, dan berkomunikasi,” ujarnya. Modalitas belajar ini dapat digunakan untuk mencari cara yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada siswa agar pembelajaran bisa seoptimal mungkin.
Menurutnya, setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menyerap ilmu pengetahuan. “Ada tiga tipe belajar, yaitu auditori, visual, dan kinestetik.” Kata Coach Ridlo
Gaya belajar auditori misalnya, pembelajar dapat dengan mudah menyerap pengetahuan melalui cerita, ceramah, lagu, menghafal dengan membuat jembatan keledai.
‘Untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual, siswa maupun guru dapat membuat mind mapping,” terangnya. Sedangkan pada gaya belajar kinestetik, guru dapat mengajak siswa bermain peran.
Baca sambungan halaman 2: Materi Hari Kedua