MDMC, Lembaga Bencana Muhammadiyah Berkelas Internasional, laporan kontributor PWMU.CI Miftahul Ilmi.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Zainul Muslimin menyampaikan, MDMC merupakan lembaga bencana berkelas internasional.
Pernyataan itu disampaikan Zainul dalam acara Lokakarya Kajian Risiko dan Kebijakan Pandemi Covid-19 pada Sektor Pendidikan untuk Pemangku Kepentingan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Acara digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sidoarjo di Pendopo Kabupaten, Selasa (18/1/2022).
Zainul mengatakan, kiprah MDMC di kancah internasional ini bahkan telah diakui oleh PBB. Terbukti, organisasi tersebut telah memberikan sertifikasi kepada MDMC, sehingga bisa menangani bencana di seluruh di dunia.
“Tidak semua lembaga bisa melakukan itu, kalau tidak punya sertifikasi dari PBB. Jadi kinerjanya ini sudah mendunia,” tuturnya.
Memberi Manfaat Umat
Menurutnya, kinerja baik MDMC ini merupakan bagian dari upaya Persyarikatan untuk menjadi ormas Islam yang selalu bermanfaat bagi sesama. “Begitu juga dengan Muhammadiyah di Sidoarjo, harus bersungguh-sungguh menorehkan rekam jejak kebermanfaatan,” ujar dia.
Pada awal tahun lalu, lanjut Zainul, MDMC Sidoarjo berusaha meninggalkan jejak kebermanfaatan dengan membuat sekolah tangguh bencana. Sekolah itu kemudian berubah nama menjadi satuan pendidikan aman bencana (SPAB).
“Saat ini sudah ada dua sekolah yang memperoleh sertifikat SPAB. MDMC yang kemudian memantau itu semua,” kata ZAINUL YANG JUGA KETUA Lazismu Jawa Timur ini.
Zainul menambahkan, sampai sekarang MDMC masih disibukkan dengan bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang. Rencananya, pada tanggal 24 Januari 2022 akan dilakukan pembangunan huntara (hunian sementara) untuk para korban bencana.
“Kemudian, teman Lazsimu dan Lazisnu sampai sekarang juga masih ada di Lumajang. Dan saya minta kepada PDM Lumajang untuk kita tidak keluar dari lokasi bencana,” tegasnya.
Bahkan, sambungnya, Muhammadiyah akan membentuk cabang di lokasi itu, untuk melanjutkan pengabdian dan kebermanfaatan di daerah tersebut.
“Tentu kita masih mengingat apa yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir agar kita tidak menjadi Islam yang mustahik, tetapi menjadi muzakki,” ujarnya.
Dia menegaskan, Muhammadiyah di Sidoarjo akan terus bersemangat dalam menebar manfaat umat. Pihaknya terus bersinergi dengan Aisyiyah untuk bergerak bersama demi berbagi kepada masyarakat.
“Saya kira semangat untuk terus berbagi dan menebar kebermanfaatan terus kita pupuk. Saya senang PDM dan Aisyiyah membangun sinergi dengan sangat bersemangat,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni