PWMU.CO – SMK Muhi Genteng Banyuwangi menuju sekolah aman di masa pandemi disampaikan Kepala Hubungan Masyarakat (Humas), Teguh Santosa SKom, Ahad (13/2/22).
Dia mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada masa pandemi di SMK Muhammadiyah 1 (Muhi) Genteng sudah mulai diberlakukan. Pandemi memang bukanlah satu hal yang dapat kita hindari, namun bagaimana cara kita mengelola pandemi itu sendiri.
“Pengelolahan yang benar akan mengurangi risiko yang terjadi,” ujarnya.
Dia memaparkan dalam kegiatan Pelatihan Perubahan dan Lokarya, Program Ubah, yang diadakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang bekerjasama langsung dengan Pemerintahan Australia yang diikuti 25 guru pada 7-10 Februari 2022 di Hotel Santika Banyuwangi, SMK Muhi menjadi sekolah tahap II dalam Program Ubah.
“Rencana program tersebut dijalankan selama 3 bulan masa pendampingan yaitu dari Februari-Maret. Tujuannya, menjadikan agent of change atau pelopor perubahan perilaku pada masa pandemi yaitu dengan taat pada protokol kesehatan,” tuturnya.
Pembekalan Materi
Teguh Santosa menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut sangatlah diperlukan untuk seluruh stakeholder dalam tingkat pendidikan pada masa pandemi ini. Adapun pelatihannya terkait pembekalan materi, update kondisi pandemi dan pembelajaran tatap muka.
“Selain itu, juga dipaparkan bagaimana menemukan hambatan dan merumuskan solusi ataupun menyusun recana aksi sebagai upaya dalam pengelolaan pandemi Covid-19 yang nantinya akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah,” katanya.
Selain pendampingan pada guru, lanjutnya, pendampingan juga melibatkan elemen siswa. Sebagaimana guru, siswa juga dilibatkan sebagai sebagai egent of change perubahan perilaku pada masa pandemi. Kolaborasi guru dan siswa ini dari Program Ubah ini yang diharapkan bisa menghasilkan Muhi Safety, yaitu SMK Muhammadiyah 1 Genteng sebagai tempat PTMT yang ramah dan aman pada masa pandemi ini.
Muhi Safety
Teguh Santosa mengungkapkan langkah untuk menghasilkan Muhi Safety adalah dengan penguatan Satgas Covid-19 di sekolah. Satgas merupakan garda terdepan untuk sekolah menjadi aman pada masa pandemi.
“Nantinya, setiap kebijakan sekolah disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pandemi tidak bisa dihindari, tapi kita bisa mengelolahnya menjadi sekolah yang aman aman dan ramah bagi warga sekolah,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, kepada seluruh siswa agar terus semangat dalam pembelajaran di sekolah, baik secara daring maupun luring agar hal ini tidak dijadikan beban siwa dalam proses pembelajaran.
“Hal ini dikarena pada masa pandemi ini bukanlah lagi saatnya untuk melakukan antisipasi, namun bagaimana cara kita mengelola pandemi agar dirasa aman selama kegiatan pembelajaran,” pesannya. (*)
Penulis Prasiska Leony A. Co-editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.