PWMU.CO– Kami tidak jual kurungan tapi jual burungnya. Itulah slogan yang dipakai Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya ketika membuat branding.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Kota Surabaya Ahmad Zaini MPdI ketika menyambut rombongan tamu dari Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) se Kalimantan Timur dan Yayasan Pendidikan dari Kota Kediri di SDM 16, Jumat (11/2/2022).
Ahmad Zaini mengatakan, SDM 16 Surabaya ini awal berdiri SPP-nya Rp 15 ribu. Setelah dirombak dan di-branding menjadi Sekolah Kreatif pada tahun 2002 SPP-nya menjadi Rp 150 ribu.
”Alhamdulillah sekolah jadi banyak peminatnya, yang awalnya satu kelas tidak penuh langsung dapat dua kelas pada tahun pertama. Luar biasa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dulu sekolah kreatif tidak sebagus sekarang ini. Jika lihat gedungnya masih kalah megah sama sekolah yang di sana. ”Tapi kami punya semboyan ke wali murid. Pak, kami tidak jual kurungan tapi jual burungnya. Jadi di sekolah kreatif ini kami tidak jual gedungnya tapi jual isinya. Yaitu pembelajaran yang menyenangkan,” tandasnya.
Dia menegaskan, para guru dan wali murid sudah seia sekata ingin mempersiapkan generasi ke depan menjadi anak-anak yang saleh, hebat, dan lebih baik lagi ke depannya.
Sementara Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya Suyono SSi menambahkan, di sekolah kreatif ini intinya kita berupaya setiap aktivitas itu adalah bagian dari pembelajaran.
”Jadi kita tidak mengkhususkan bahwa pembelajaran itu yang ada di ruang kelas. Sehingga hari ini pun kita menjadikan kegiatan ini juga sebagai pembelajaran yang tidak hanya untuk siswa tapi juga untuk ustadz-ustadzah,” ujarnya.
Semua berkolaborasi, kata dia, karena kolaborasi saat ini adalah bagian dari potensi abad 21 yang harus kita maksimalkan. Tidak hanya anak-anak tapi juga di ustadz-ustadzah. ”Hari ini kolaborasi itu bisa mempertemukan kita dalam situasi silaturrahim dan studi pembelajaran di sekolah kami,” katanya.
Pada saat sharing session, Susiana tamu dari Kabupaten Berau, berkata tertarik dari mulai awal yang disampaikan Ketua PCM Ngagel Ahmad Zaini. ”Ada semboyan yang dapat saya tangkap. Kami tidak menjual kurungan tapi menjual burungnya,” ungkapnya tertawa.
Penampilan Kreatif
Anak-anak kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya menyambut tamu dari Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) se Kalimantan Timur dan Yayasan Pendidikan dari Kota Kediri dengan beragam pertunjukan.
Sebanyak 47 orang yang terdiri dari kepala SD Muhammadiyah se-Kalimantan Timur, Majelis Dikdasmen dan pembina JSM Kalimantan Timur serta Yayasan Pendidikan Kota Kediri bersilaturrahim dan studi pembelajaran di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Jl. Barata Jaya Surabaya.
Dalam kunjungan ini, para tamu disambut dengan berbagai tampilan keren anak kreatif dari kelas IV – VI di halaman sekolah. Ada atraksi barongsai, ganongan, Tapak Suci, wushu, orkestra mini berkostum adat Jawa dengan lagu Rek Ayo Rek, laskar tangguh, presenter cilik, dan qiroah. Welcome drink seperti sinom, es puter, dan jajanan rangin disuguhkan sembari menyaksikan tampilan.
Bertema Membangun Kolaborasi dan Bersinergi untuk Sukses dan Maju bersama, kunjungan ini dihadiri ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Kota Surabaya, Tim Inovasi Pengembangan Sekolah, dan Komite Sekolah. Setelah selesai menyaksikan tampilan anak kreatif, para tamu diajak menuju hall lantai 3 untuk sharing session.
Ustadz Rahmat Budiono dari Jaringan Sekolah Muhammadiyah Bontang mengaku senang atas jamuan yang telah disuguhkan. ”Panganannya enak,” katanya.
Pria asal Probolinggo Jawa Timur ini juga kagum penampilan anak kreatif. ”Anak-anak keren, apalagi lagu Mars Muhammadiyah dibawakan dengan versi hip-hop sangat menginspirasi,” ungkapnya. (*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Sugeng Purwanto