PWMU.CO – Jangan lengah dan takut disampaikan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dr Imam Suyuthi dalam Training of Trainer (ToT) Antisipasi Perawatan Jenazah di Era Pandemi, Ahad (20/2/22).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik dia memberikan pembekalan petugas pemulasaraan jenazah dengan wawasan dan keterampilan teknis yang benar secara syari sekaligus aman secara medis.
“Jangan lengah tapi juga jangan takut. Pada gelombang sebelumnya, karena kita takut jadinya sangat minim relawan pemulasaraan jenazah dari Aisyiyah. Padahal merawat jenazah adalah kewajiban kita,” tegasnya kepada relawan pemulasaraan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Kabupaten Gresik di Masjid At Tanwir Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik.
Kuncinya Pengetahuan
Lulusan Fakultas Kedokteran Unair itu menjelaskan kuncinya adalah pengetahuan. “Kami di RSMG setiap hari mengoperasi pasien positif Covid. Alhamdulillah masih sehat. Asal melaksanakan protokol kesehatan yang benar dan tepat,” ujarnya.
“Pada prinsipnya perawatan jenazah Covid sama dengan jenazah non-Covid. Bedanya, kita memastikan agar kita sebagai petugas aman,” tambahnya.
Beberapa penanganan khusus, lanjutnya, yang harus diperhatikan. Pertama adalah memakai dan melepas APD dengan benar, serta selalu mencuci tangan dengan Handsanitizer setiap tahap pelepasan APD. Kedua, sebelum memandikan, jenazah terlebih dahulu disinfektan.
Ketiga, sambungnya, saat mengafani lapis terakhir menggunakan plastik. Keempat, secepat mungkin disalatkan lalu dimakamkan.
“Petugas kami biasanya sudah berwudu sebelum pakai APD sehingga langsung menyalatkan setelah mengafani. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan kesulitan menyalatkan di lokasi pemakaman,” terangnya.
Tim Pemulasaran Khusus
Ketua PDA Gresik Idha Rahayuningsih MPsi menyatakan pihaknya kembali menyiapkan tim pemulasaraan khususnya untuk jenazah perempuan.
“Di tiap cabang harus ada. Upaya ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 varian Omicron akibat perawatan jenazah yang tidak sesuai protokol,” ujar dosen di universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.
Selain itu, sambungnya, agar tim di cabang kimi juga bisa berlatih sehingga paham cara penanganannya,” tandasnya. (*)
Penulis A Faizin Karimi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.