Pocil Mugeb Sabet Juara I LKBB, liputan Kaiisnawati kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) berhasil meraih juara I dalam Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) yang diselenggarakan MTs Amanatul Ummah (Kisah), Pacet Mojokerto, Ahad (27/2/22).
Kepala SD Mugeb, M Nor Qomari SSi mengungkapkan rasa senang dan bangga atas pencapaian tim Polisi Cilik (Pocil) SD Mugeb yang kembali meraih prestasi.
“Alhamdulillah Siswa-siswi Pocil menjuarai juara I lomba kreasi baris berbaris tingkat nasional. Anak-anak mengikuti latihan dengan serius dan disiplin tinggi. Yang tidak kalah penting adalah menanamkan bahwa di dada mereka itu ada lambang Mugeb,” ujarnya.
Artinya, lanjutnya, harus memberikan kebanggaan untuk sekolah. Dengan hal tersebut menjadi pelecut semangat anak-anak untuk giat berlatih, untuk memberikan perform terbaik selama lomba dan alhamdulillah ini adalah jawaban untuk menjadi juara I.
Ikon Mugeb
Qomari juga berterima kasih kepada seluruh elemen yang berperan menyukseskan lomba ini dan membawa pocil sebagai ikon sekolah menjadi juara.
“Terima kasih atas sinergi yang apik antara siswa, guru pembina dan orangtua yang terus membersamai kesuksesan lomba ini,” ungkapnya.
Latihan yang dilakukan secara intensif selama dua pekan ini akhirnya membuahkan hasil. guru PJOK Dandik Suwandi SPd yang melatih dan menyiapkan anak-anak dalam mengikuti lomba.
Dalam kesempatan yang sama, Dandik mengungkapkan latihan dari hari ke hari semakin ada peningkatan. Mentalpun juga sudah siap karena mentallah yang akan mempengaruhi penampilan.
“Latihan keras, untuk tekad yang sama yaitu membawa SD Mugeb meraih juara,” katanya.
Babak Penyisihan
Dandik mengatakan tahap awal lomba adalah mengikuti babak penyisihan yang dilakukan secara daring dengan mengirimkan video berdurasi waktu maksimal 5 menit. Setiap peleton wajib melaksanakan seluruh gerakan PBB baku serta gerakan PBB kreasi.
“Aspek yang dinilai meliputi gerakan dasar, mulai dari sikap sempurna, sikap istirahat di tempat, lencang kanan, berhitung, hormat, jalan di tempat, hadap kanan, hadap kiri, dan periksa kerapihan serta gerakan berjalan, yaitu empat langkah ke depan, empat langkah ke belakang, ke kanan, ke kiri, langkah biasa, langkah tegap, hormat kanan, 2 kali belok kanan jalan, buka barisan, haluan kanan/haluan kiri.
Dia memaparkan untuk mengikuti lomba ini tentu harus menguasai gerakan dasar PBB. Siswa yang mengikuti lomba kebetulan memang sudah tergabung dalam tim Pocil SD Mugeb. Jadi memang harus menguasai gerakan PBB terlebih dahulu. Jadi ya tidak mudah, sekolah selalu melakukan seleksi untuk memilih anak-anak terbaik dalam melakukan gerakan PBB.
Gerakan Dasar PBB
Pada saat latihan, Dandik mengajarkan beberapa gerak dasar PBB itu. Setiap gerakan memiliki aba-aba. Gerakan bisa dilakukan setelah aba-aba diberikan. Lomba Kreasi Baris berbaris ini diikuti tim yang terdiri atas sepuluh anggota. Mazaya Nismah Maulidiyah (V-Amerika) bertindak sebagai komandan peleton.
“Setelah lolos dari babak penyisihan, Tim Pocil SD Mugeb kemudian mengikuti babak final pada hari Ahad (27/2/22) berlokasi di lapangan MTs/MA Hikmatul Amanah, Pacet Mojokerto. Kriteria penilaian lomba ini yaitu ketentuan ukuran lebar dan panjang lapangan lomba 10m x 20 m dan dalam durasi waktu 10 menit anak-anak tampil dengan apiknya. Setiap peleton dilarang keluar dari arena lomba atau menginjak garis batas.”
Apabila ada anggota peleton yang keluar dari batas lapangan lomba maka akan ada pengurangan 10 poin setiap orangnya. Penilaian kriteria lomba yang meliputi 50 persen PBB Baku, 30 persen PBB Kreasi , 10 persen peleton dan 10 persen danton,” terangnya.
Bawa Hadiah
Dandik mengungkapkan hadiah yang dibawa pulang Tim Pocil SD Mugeb adalah trophy, sertifikat, uang pembinaan dan golden ticket voucher pendidikan.
Mazaya Nismah Maulidiyah (V-Amerika) mengaku senang latihan kerasnya bersama teman-teman membuahkan hasil.
“Senang bisa masuk 3 besar dan menang juara I dan untuk tantangannya lumayan sedikit berat karena kompetitornya lumayan handal dan jago, tapi harus tetap PD dengan apa yang sudah kita tampilkan di waktu itu,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.