Jadi Tuan di Rumah Sendiri oleh Drh Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa timur.
PWMU.CO– Di Jawa, tuan rumah yang baik itu harus bisa melayani tamunya dengan gupuh, lungguh, suguh. Gupuh artinya berbuat sesuatu. Lungguh mempersilakan duduk. Suguh, maknanya menyajikan.
Karakter tuan rumah yang baik punya peradaban tinggi haruslah memegang teguh karakter itu yaitu memuliakan tamu. Yakin kalau tuan rumahnya punya karakter seperti itu maka tamunya akan merasa sangat nyaman, merasa dihormati bahkan di-uwongke, diorangkan.
Jangankan orang-orang yang terdekat dengan kita bahkan orang lainpun sepertinya akan betah tinggal jika karakter tuan rumahnya seperti itu.
Kita sepertinya sudah sering dicuci otak, di-brain washed, bahwa semua penyaluran zakat, infak, sedekah (ZIS) dari warga, pimpinan, AUM dan masjid di lingkungan Persyarikatan harus ke Lazismu.
Kita semua berusaha untuk itu walau kadang masih ada, mungkin juga banyak, yang masih menyalurkan ZIS-nya ke lembaga amil zakat lain di luar Lazismu.
Teman-teman sering menyebut bagaimana agar Lazismu bisa jadi tuan rumah di rumah sendiri. Agar seluruh warga, pimpinan Persyarikatan, masjid, dan AUM menyalurkan zakat hanya melalui Lazismu.
Tentu yang lebih dan sangat penting untuk diperhatikan apakah kita yang bergerak dan berjuang di Lazismu telah mampu menampilkan sebagai tuan rumah.
Sebagai orang-orang yang punya trust, yang layak dipercaya dan mendapatkan kepercayaan, sekaligus juga menjadi orang-orang yang responsif, yang peka dan cepat tanggap terhadap situasi sekitar yang dirasa kurang nyaman atau tidak mengenakkan dan membutuhkan pertolongan kita.
Apakah program yang kita tawarkan bisa memberikan output kebermanfaatan yang dahsyat. Apakah program tersebut menghadirkan impact yang baik dan luas. Program yang sangat efisien dan efektif.
Rasanya inilah karakter bahkan akhlak yang harus terus menerus kita bangun di lingkungan Lazismu di manapun keberadaannya.
Tentu upaya seperti ini memang tidak mudah tetapi tetap harus diupayakan dengan maksimal. Karena akan ada banyak jalan jika kita bersungguh-sungguh mengurus amanah yang harus kita tunaikan atas karunianya.
Pakai Produk Sendiri
Beberapa pekan yang lalu saya intens berdiskusi dengan Mas Ali Syahidu, anggota Badan Pengurus Lazismu Jatim bagian keuangan. Dia memang ahli keuangan.
Dia bercerita, di lingkungan perusahaannya, Pocari Sweat, tidak diperkenankan satupun karyawan maupun pimpinan yang minum minuman berasa kecuali hanya produk sendiri. Kalau terpaksa harus minum air mineral maka labelnya harus dilepas.
Pokoknya diupayakan tidak boleh sedikitpun ada nama merk minuman lain yang masuk di perusahaan tersebut. Jadi minuman yang ada di perusahaan tersebut didominasi produk sendiri.
Rasanya jika teman-teman Lazismu sebagai tuan rumah mampu membangun karakter tuan rumah yang gupuh, lungguh, suguh itu maka berangsur-angsur seluruh warga dan pimpinan Persyarikatan, amal usaha akan menitipkan ZIS melalui Lazismu.
Apalagi ditopang oleh amil-amil yang tepercaya dan responsif serta didukung program yang baik, tinggi kebermanfaatannya, yang memenuhi hajat hidup orang banyak serta memenuhi kaidah efisiensi dan efektivitas.
Ada baiknya kita memulainya. Bagi yang sudah semoga istiqamah. Tetap semangat berbagi manfaat. Bismillah.
Sidoarjo, 1 Ramadhan 1443 H
Editor Sugeng Purwanto