Begini Adab Pergaulan dengan Lawan Jenis, liputan Mahyuddin, kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – Ketika berinteraksi dengan lawan jenis maka kita tidak boleh berdua-duaan atau ber-khalwat, termasuk harus berhati-hati dalam interaksi di media sosial atau media virtual lainnya. Demikian paparan ustadz Suhairi SPdI MPdI, dalam acara Darul Arqam kelas VIII, SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), Rabu-Kamis (6-7/4/2022).
Untuk memantik peserta, Suhairi melemparkan pertanyaan, “Ada yang tahu apa yang dimaksud dengan adab?” Beberapa saat semua siswa terdiam, lalu Suhairi melanjutkan materinya.
Suhairi menjelaskan, adab merupakan tata cara atau kesopanan, baik dalam berpikir, berbicara maupun dalam bersikap. Baik kepada sesama manusia, kepada makhluk binatang, tumbuh-tumbuhan, apalagi kepada Allah SWT.
“Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosialnya yaitu bersosialisasi atau berinteraksi dengan sesamanya, baik dengan teman sejenis maupun lawan jenis,”k tegasnya.
Islam Mengatur Pergaulan Lawan Jenis
Menurut Suhairi, Islam sendiri telah mengatur interaksi antar lawan jenis berdasarkan dasar hukum Islam atau sumber syariah Islam yaitu al-Quran dan al-Hadits serta ijthihad ulama, materi ini ada kaitannya dengan mahram, yaitu orang yang haram dinikahi, seperti orangtua, kakek, saudaranya orang tua, keponakan.
Lalu, Suhairi menjelaskan empat adab dalam pergaulan lawan jenis.
Pertama, mengapa Islam melarang ber-khalwat? Suhairi menguraikan, yaitu untuk menghindari zina karena zina dalam Islam termasuk dosa besar. Suhairi mengutip hadits dari Umar bin Khattab, yang diriwayatkan Ahmad, yang artinya: “Janganlah salah seorang di antara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya. Maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.”
Kedua yaitu tidak bercampur (ihktilat), tujuannya yaitu seperti larangan ber-khalwat untuk menghindari zina.
Ketiga, menutup aurat. Islam mengajarkan bahwa ketika berinteraksi dengan lawan jenis harus menutup aurat agar tidak menimbulkan fitnah dan terhindar dari zina.
Dalam hal ini Suhairi membacakan ayat Allah surat al-Ahzab ayat 59 yang artinya, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.”
Dia menegaskan, “Siswa-siswi Miosi harus pandai-pandai menutup aurat, baik secara langsung maupun di media sosial, seperti status watshapp, instagram. Jangan sampai demi konten rela membuka aurat, khususnya bagi perempuan, foto-foto yang dipublish wajib memakai jilbab.”
Keempat, menjaga pandangan, menjaga kemaluan, dan tidak bersentuhan.
“Orang sombong yaitu orang yang menolak kebenaran dan meremehkan orang lain, kita sudah memperoleh ilmu terkait adab interkasi dengan lawan jenis, kalau tidak diamalkan berarti kita termasuk orang yang sombong, semoga bisa dimulai dengan menghapus foto-foto yang masih membuka aurat di media sosial,” kata moderat Syaifulloh di akhir materi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/MS