PWMU.CO– Lima perilaku merusak tauhid disampaikan Ustadz Najih Ihsan MPd dalam Baitul Arqam guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo di Auditorium AR Fachrudin, Sabtu (16/4/2022).
Lima perilaku merusak tauhid itu, pertama, munculnya generasi android. Generasi yang menyita waktu dengan HP. Kemungkinan juga para ustadz melakukan ini.
”HP bisa mengakses apa saja termasuk komen yang tidak baik. Jangan ditiru, ini syirik,” katanya.
Ustadz Najih Ihsan mencontohkan sebuah video yang memperlihatkan seorang anak mandi menggunakan air mendidih. Padahal itu hanya trik video.
Dikatakan, hal-hal yang bisa menghadapi perubahan alam hanya tiga: mukjizat, karomah, dan sihir.
”Kalau mukjizat hanya untuk para nabi. Karomah untuk wali Allah. Sedang sihir bisa dilakukan oleh orang biasa dengan bantuan jin,” kata Ustadz Najih.
HP, sambung dia, bisa jadi sesuatu yang memperkuat iman jika diperlakukan dan dikelola dengan baik.
Kedua yang merusak tauhid adalah dominasi materi yang memengaruhi berbagai tingkah laku manusia. Misalnya, ada dermawan memberi uang Rp 5 miliar untuk mengubah yang menang jadi kalah dan yang kalah jadi menang.
Atau mengubah yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar. ”Ini syirik. Merendahkan harkat dan martabat manusia serupa materi,” tambah dia.
Ketiga, merebaknya paham anti agama dan anti simbol-simbol Islam. Misal, ada yang pasang bendera bertuliskan kalimat tauhid, tiba-tiba ada yang kebakaran jenggot. Islamofobia. Takut dengan simbol-simbol Islam.
Keempat, cenderung mencari agama di saat lupa, terlena, kecewa, dan kena musibah.
”Ketika normal, tak ada musibah, biasa-biasa saja. Saat Covid-19 naik, orang ketakutan dan mencari agama, tapi saat landai lupa lagi,” lanjut Ustadz Najih.
Kelima, hilangnya orientasi pandangan hidup bagi sebagian orang dan cenderung mencari dunia lain di luar agama.
Contoh, yang menurunkan hujan itu Allah. Yang menghentikan hujan juga Allah. Tapi ada orang minta menghentikan hujan panggil dukun, tidak meminta kepada Allah.
”Ini malah aneh. Seorang dukun mengatakan, upacara Titik Nol Ibu Kota Negara hampir gagal karena ada Gubernur Jakarta tidak membawa tanah yang dikeramatkan,” ujarnya menjelaskan lima perilaku merusak tauhid.
Ragam Syirik
Ustadz Najih Ihsan lantas menjelaskan lima perilaku syirik. Pertama, syirik dalam berdoa yaitu minta kepada selain Allah.
”Ada orang berdoa kepada nabi dan wali agar rezekinya lancar. Ini menabrak surat al-Fatihah. Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in. Hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya kepadaMu aku meminta,” katanya kepada peserta guru dan karyawan Smamda Sidoarjo.
Kedua, syirik dalam sifat Allah. Percaya para nabi dan wali tahu hal yang ghaib. Ini sama sekali tidak benar. Misal, hari ini Sabtu, besok Ahad, tidak ada yang tahu akan ada kejadian apa. Tidak satupun yang tahu besok ada kejadian apa.
”Kejadian di Masjid al-Furqon, takmir masjid kultum memperagakan shalat. Saat rukuk tiba-tiba jatuh dan meninggal. Ini rahasia Allah, tidak yang tahu,” urai Ustadz Najih.
Ketiga, syirik dalam taat. Dia taat ulama dan umara dalam maksiat. Tidak ada yang berani mengingatkan. Dibiarkan saja.
”Padahal biang kerok dari masalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia adalah syirik. Orang salah dibiarkan,” lanjut Ustadz Najih.
Keempat, syirik tindakan dan perbuatan. Tindakan dan perbuatan Allah disaingi oleh manusia. Contoh, guru praktikum air dimasukkan kulkas sehingga menjadi es.
”Kalau guru tidak berdasar tauhid akan berkata,Alhamdulillah manusia sekarang bisa membuat alat berupa freezer sehingga bisa buat es. Ini berbeda dengan guru berdasarkan tauhid, Alhamdulillah dalam air ada hukum Allah sehingga saat dimasukkan freezer jadi es,” terang Ustadz Najih.
Kelima, syirik dalam ketakutan. Yaitu percaya orang yang mati menimbulkan kemudaratan. Misalnya, orang mau bangun rumah tapi tidak jadi karena tanggalnya bersamaan dengan tanggal kematian embahnya.
”Atau ada anak muda mau beli rumah, sudah ditawar tidak jadi karena menghadap utara,” tandasnya.
Bahaya Syirik
Beberapa bahaya dari syirik antara lain, pertama, merendahkan harkat martabat manusia. Kedua, menjadi sumber khurafat, akalnya tidak jalan.
Ketiga, sumber rasa ketakutan. Keempat, menyebabkan masuk neraka.
Sedangkan faedah tauhid antara lain, pertama, membebaskan ketundukan dan hanya tunduk kepada Allah.
Kedua, pembentukan kepribadian yang utuh. Ketiga, menjadi sumber keamanan manusia. Keempat, menjadi dasar dari persaudaraan sesama manusia. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto