PWMU.CO– Kemah Latpansar (Latihan Kepanduan dan SAR) mengawali kegiatan Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo masuk sekolah ini. Kemah bertempat di Bumi Perkemahan TSOT Prigen Pasuruan mulai Jumat (20/5/2022).
Kemah Latpansar merupakan acara ekstrakurikuler kepanduan Hizbul Wathan (HW) Smamda Sidoarjo. Peserta dan panitia berjumlah 200 orang. Pesertanya kelas X, panitia pelaksana Dewan Kerabat HW Smamda dari kelas X dan XI.
Kegiatan yang disiapkan meliputi pengetahuan tentang survival life, api unggun, unjuk seni, dan teknik kepanduan seperti tali-temali (pioneering), semaphore, pertolongan pertama Hizbul Wathan (P2HW). Juga ada outbound dan permainan (games) menarik lainnya.
”Alhamdulillah, setelah vakum selama dua tahun, Kemah Kepanduan dan SAR bisa dilaksanakan kembali. Akibat pandemi selama dua tahun kita tidak pernah melakukan kegiatan di luar, apalagi berkemah,” terang Daviqa Sukmawati, Ketua Qobilah KH Mas Mansoer Smamda Sidoarjo.
Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19, HW Smamda hanya melakukan latihan daring. Setelah ada pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, pertemuan HW juga sudah dilakukan secara tatap muka atau luring.
”Melandainya kasus Covid-19 dan pelonggaran pakai masker di luar ruangan membuat kami berinisiatif melakukan kemah. Alhamdulillah saat diajukan kepada pimpinan disetujui,” ujar Daviqa Sukmawati yang guru Bimbingan dan Konseling.
Menurut dia, setelah dua tahun vakum, inilah saatnya pandu HW mengeksplorasi diri dalam membangun jiwa Islam dalam melatih kader Muhammadiyah yang berpotensi untuk bisa bermanfaat bagi keluarga, umat, dan bangsa.
Pesan Kepala Smamda
Kegiatan kemah ini dilepas oleh Kepala Smamda, Wigatiningsih MPd. Perempuan pendekar Tapak Suci ini berpesan agar kader HW kuat dan disiplin seperti Panglima Besar Jendral Sudirman.
“Kader HW harus kuat, harus disiplin. Sudah saatnya anak-anak mempersiapkan diri untuk menjadi kader berkarakter, disiplin, dan kuat, ditempa oleh segala tantangan zaman. Maka jadilah kader pandu yang hebat,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Wigati ini berharap kegiatan ini siswa Smamda dapat mengasah keterampilan kepanduan dan memiliki karakter pandu sehingga mampu menjadi pemimpin masyarakat.
“Jadilah pemimpin yang hebat, yang mampu mewujudkan masyarakat baldatun toyyibatun wa robbun ghofur. Negeri yang gemah ripah loh jinawi,” pungkas Wigatiningsih.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto