Smamda Sidoarjo, Pastikan Lulusan Tetap Unggul, liputan Ernam kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama dua tahun lebih telah mengubah pola pendidikan di Indonesia. Dari tatap muka ke daring, dari kelas ke virtual. Dari 100 persen menjadi 100 persen terbatas.
Namun demikian, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) tetap berkomitmen untuk mencetak lulusannya sebagai insan dan pribadi-pribadi muslim yang unggul di masa depan.
Demikian muqodimah laporan pendidikan di wisuda ke-43, Kamis (26/5/22), kepala Smamda Wigatiningsih MPd, memberikan pesan agar semua siswa yang diwisuda bisa sukses dalam studi lanjut maupun karir atau berwirausaha.
“Belajar dari kondisi pandemi, ternyata siswa Smamda masih tetap bisa berprestasi,” ujarnya di hadapan 467 siswa kelas XII.
Wigati, sapaan akrabnya, memaparkan pandemi tidak menjadi penghalang anak-anak untuk tetap berprestasi dan berkreasi. Oleh karena itu, tekannya, pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih atas prestasi akademik dan nonakademik yang sudah anak-anak raih selama tiga tahun ini, baik tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Jadi Orang Sukses
Menurut perempuan yang juga pendekar Tapak Suci ini, setiap orang berhak untuk menjadi orang sukses, karena sesungguhnya sukses adalah hak saya, hak Anda, dan hak kita semua.
“Hak siapa saja yang menginginkan, mengusahakan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati. Mengutip penelitian John Hattie dari Auckland University, ada lima faktor yang menentukan seseorang sukses dalam belajar di sekolah. Faktor pertama adalah guru, mereka memberi andil mengantarkan kesuksesan sebesar 30 persen. Faktor kedua adalah teman yang memiliki andil sebanyak 7 persen.
Faktor ketiga adalah keluarga yang menyumbang kesuksesan sebanyak 7 persen. Sedangkan faktor keempat adalah lingkungan sekolah sebanyak 7 persen.
“Lalu sisanya adalah 49 persen, siapakah yang menentukan itu? Adalah siswa itu sendiri. Kami, orang tua, teman, dan keluarga besar Smamda Sidoarjo sebatas membersamai dan mengantar anak-anak selama tiga tahun ini dalam belajar, berproses menuju masa depan. Namun demikian penentu keberhasilan dan kesuksesan itu adalah anak-anak sendiri,” tegas perempuan kelahiran Lamongan ini.
Agama Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu berubah menjadi lebih baik. Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang mengubahnya. “Innallaha laa yughayyiru maabiqoumin hataa yughayyiru maa binfusihim,” papar Wigati seraya menyitir ayat al-Quran.
Membawa Misi Muhammadiyah
Kepada wisudawan yang sebentar lagi menjadi alumni, Wigati meminta agar wisudawan terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang kalian miliki. Apa yang sudah diperoleh selama ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak.
“Maka gunakanlah ilmu pengetahuan itu untuk memberi manfaat yang seluas-luasnya bagi diri kalian, agama, bangsa, dan negara. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya,” tuturnya.
Selepas dari Smamda, alumni diminta untuk melangkahkan kaki menuju cita-cita tertinggi, menjadi orang sukses di bidang masing-masing, namun tetap menjalankan agama dan syariat yang telah dibekalkan kepada wisudawan selama menuntut ilmu di Smamda.
“Tetaplah semangat mengejar kesuksesan. Tetaplah menjadi bagian dari Smamda, dan menjadi bagian dari Muhammadiyah, sebagaimana diungkapkan dalam ikrar wisudawan,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.