Sukses Dakwah di Medsos Bukan Banyak-banyakan Followers; Liputan Candra Dwi Aprida, kontributor PWMU.CO Trenggalek
PWMU.CO –Brigpol Dedi Mahendra Sukma MH mengatakan kuksessan dakwah di media sosial (medsos) itu bukan pada banyaknya followers, tetapi kebenaran yang tersampaikan bisa 100 persen dipahami dan diamalkan oleh mad’u (objek dakwah).
Dia menyampaikan itu dalam materi Dakwah bil Medsos itu Pelatihan Mubalighat yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Nasiatul Aisyiyah (PDA) Kabupaten Trenggalek di SD Muhammadiyah 1 Trenggalek Selasa, (28/6/22).
Sejumlah 33 peserta dari PCNA se-Kabupaten Trenggalek, Pimpinan Cabang IMM, dan Pimpinann Daerah IPM menikmati oleh Ustadz Dedi, sapaannya, seorang polisi dan aktivis Muhammadiyah Trenggalek yang sekaligus pegiat dakwah di media sosial.
Dia mengatakan, dalam bermedsos haruslah meluruskan niat. Meluruskan niat untuk bermedsos itu, berarti niat disertai dengan ikhtiarnya.
“Jangan hanya angan-angan. Apa bedanya niat dan angan-angan?” tanyanya retoris.
Dia lalu membedakan antara niat dengan angan-angan. “Kalau niat ada ikhtiarnya, ada usahanya untuk mencapai keinginan. Sedangkan angan-angan itu tidak ada ikhtiarnya,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa syarat untuk berdakwah di media sosial. Pertama dan utama yaitu niat karena Allah.
“Niat, itu hal yang paling utama dalam berdakwah, terutama di media sosial. Selain itu, juga menyampaikan informasi harus benar,” terangnya.
Saat berdakwah di media sosial, sambungnya, dipikirkan juga efek yang ditimbulkan. Harus positif. Mampu membedakan ranah publik dan ranah pribadi, sangat penting juga untuk menghindari ghibah dan fitnah di media sosial.
Baca sambungan di halaman 2: Kelebihan dan Kekuarangan