Untuk Dapat Dekat Allah, Dekati Kaum Dhuafa; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Selain memiliki tujuan utama membentuk pribadi takwa, menurut Muhammad Jamaludin Ahmad SPsi Psikolog, Idul Adha atau ibadah kurban juga mengajarkan pentingnya peduli sesama, kesetiakawanan, tolong-menolong, dan saling mengasihi.
Hikmah itu dia sampaikan saat menjadi khatib Shalat Idul Adha di Lapangan GKB Convex yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik, Sabtu (9/7/22) pagi. Lebih dari seribu jamaah hadir di sana menyimak khutbahnya. Serangkaian kegiatan pagi itu juga disiarkan di kanal Youtube Masjid Taqwa Muhammadiyah GKB.
Jamal—sapaan akrabnya—menekankan, “Adanya perintah menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikannya kepada sesama mengandung pesan: Anda hanya dapat dekat Allah SWT bila Anda mendekati saudara-saudara Anda yang lemah dan kekurangan.”
Bahkan, lanjutnya, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada Siti Aisyah RA: “Wahai Aisyah, dekatilah orang-orang yang lemah atau miskin, cintai dan kasihi mereka, niscaya Allah akan dekat dengan kamu.”
Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, membagi-bagikan daging hewan kurban merupakan simbolisasi keharusan manusia untuk selalu peduli pada sesama.
Sembelih Sifat Merusak
Tak hanya itu, Jamal juga mengungkap hikmah lain dari ibadah kurban. “Agar manusia setiap saat mau menyembelih sifat-sifat buruk dan merusak yang ada dalam dirinya dan menggantikannya dengan nilai-nilai iman yang akan menghadirkan rasa aman kepada manusia,” ungkapnya.
“Berbagai tindakan kejahatan yang dilakukan rakyat biasa hingga oleh para pengusaha dan orang kaya, juga pejabat tinggi menunjukkan banyak di antara manusia lebih mengutamakan sifat-sifat binatang dibanding fitrahnya sebagai manusia,” tambahnya.
Menurutnya, kehidupan manusia dengan segala tuntutan dan godaannya, permasalahan dan kesulitannya, kemewahan dan kesenangannya, secara disadari atau tidak, telah melemparkan dan menjauhkan manusia dari sifat-sifat kemanusiannya.
Dia lantas menyampaikan Firman Allah SWT dalam al-A’raf ayat 179. Artinya, “Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (Ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang lalai.”
Oleh karena itu, melalui semangat berkurban, Jamal mengajak jamaah, “Apapun pekerjaannya, marilah kita sembelih sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita! Jangan ikut bujukan setan, tapi budayakan nilai-nilai Ilahiah dan ikuti Firman Allah SWT.”
Dia meyakinkan, “Insyaallah dengan cara seperti ini lingkungan kita dan negara kita senantiasa aman dan damai serta sejahtera.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni