Dua Guru Spemdalas Microteaching saat Akreditasi Sekolah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Dua guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) melakukan microteaching saat menjalani akreditasi sekolah dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M), Selasa (30/8/22).
Kepala Spemdalas Fony Libriastuti MSi mengatakan ada 2 guru yaitu Fitriyatus Sa’adah SPd yang mengajar bahasa Inggris di kelas International Class Program (ICP) dan Ria Rizaniyah SPd yang mengajar matematika di kelas regular.
“Dua guru Spemdalas ini melakukan proses pembelajaran di kelas dengan disaksikan secara online oleh 2 asesor, Tatik Tri Hidayati dan Mislinatul Sakdiyah,” ujarnya.
Sebelumnya, lanjutnya, kedua guru ini telah menyerahkan berkas dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sehingga asesor bisa mengamati secara online kesesuaian dalam proses pembelajarannya.
Food Label
Dalam proses microteaching, Fitriyatus Sa’adah menjelaskan pada siswa kelas IC ICP mengenai materi food label (label makanan) dalam durasi waktu mengajar selama 80 menit.
“Dalam pembelajaran tersebut, media yang digunakan adalah power point, paper, label bungkus makanan. Untuk kegiatan, siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Ada yang menjadi leader (ketua), vice leader (wakil ketua), dan visitors (pengunjung). Setelah itu dilakukan tanya jawab menganalisis struktur teks label makanan,” katanya.
Persamaan Linear
Hal senada dengan Ria Rizaniyah. Dalam microteaching, dia menjelaskan materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Dalam proses pembelajarannya, dia menggunakan video pembelajaran
“Video pembelajaran mathematics in the real world. Jada saya ilustrasikan materi SPLDV dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Dalam pembelajaran, dia menerangkan pada siswa bahwa matematika tidak hanya menghitung rumus saja, tetapi juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dalam video itu, ditunjukkan suasana di café.
“Saya membeli 1 porsi bakso dan 1 porsi es coklat. Tapi saya belum tahu harga masing-masing menu. Kemudian ada Rayhan membawa bungkusan 2 bakso dan 2 es coklat. Saya tanya harga berapa baksonya, tapi dia tidak tahu, cuma bilang 2 bakso dan 2 es coklat harganya 50rb. Kemudian ada Mas Rahman lewat juga membawa bungkusan 6 bakso dan 3 es coklat harganya 120rb,” ujarnya.
Jadi, sambungnya, dari info info tersebut bisa digunakan untuk mencari harga masing-masing menu dengan menggunakan SPLDV.
Permasalahan Sehari-Hari
Setelah melihat ilustrasi video, dia menjelaskan pada siswa tentang pengertian SPLDV dan menentukan model matematika dari permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan SPLDV dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan SPLDV.
“Jadi saya menyampaikan pada anak-anak konsep pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan,” tambahnya.
Dia menyampaikan setelah siswa melihat ilustrasi video SPLDV dalam kehidupan sehari-hari, materi dijelaskan melalui power point kemudian dihubungkan dengan video pembelajaran tadi. Jadi setelah siswa paham cara menyelesaikan SPLDV, mereka bisa menghitung harga bakso dan es coklat.
“Mereka menjawab harga bakso 15rb dan es coklat 10rb. Setelah itu dicrosscheck dengan penjelasan di video, ternyata jawaban anak-anak sudah benar.”
Usai memahami materi, siswa dibentuk kelompok dan diskusi dengan diberikan LKS. Setelah itu mereka melakukan presentasi di depan tiap kelompok.
“Alhamdulillah dalam proses diskusi dan presentasi anak-anak bisa aktif dan semangat,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.