Sekolah Wirausaha Aisyiyah Sidoarjo Belajar Racik Instan Herbal; Liputan Amri Husniati, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo mempunyai salah satu cara untuk memberdayakan kaum hawa secara finansial. Yaitu lewat SWA (Sekolah Wirausaha Aisyiyah).
Lewat program tersebut, ibu-ibu yang menjadi “murid” dibekali pengetahuan sesuai minat, plus praktik langsung.
Pada SWA kali ini, peserta dan alumni diajak ke UPT Laboratorium Herbal Materia Medica di Batu, Kamis (15/9/2022).
“Kami membutuhkan ilmu bagaimana cara membuat jamu atau minuman herbal yang benar, halal, dan thoyyib,” ujar Jum Marlekan dari Majelis Ekonomi PDA Sidoarjo yang juga akrab disapa sebagai Kepala SWA itu.
Rombongan SWA Sidoarjo diterima langsung oleh Kepala UPT Laboratorium Herbal Materia Medica, Achmad Mabrur SKM MKes.
Dokter Ratna Yulianti MM, Herbal Materia Medica yang ikut menyambut rombongan kemudian memaparkan mengenai pemanfaatan tanaman obat untuk perawatan kesehatan keluarga.
“Contohnya untuk pereda nyeri skala ringan, misalnya nyeri haid, ada mahkota dewa, yang dimanfaatkan buahnya,” jelas Ratna.
Sementara untuk kurang darah atau anemia, bisa menggunakan kelor dan bayam merah.
Dokter Ratna mengingatkan, penyimpanan terbaik minuman herbal itu di botol kaca. “Jangan menggunakan botol bekas air mineral ya,” lanjutnya.
Berapa lama layak konsumsi jika disimpan di kulkas? Menurut Ratna, itu bergantung dari bahan. Apakah menggunakan bahan segar atau kering.
Dia memberikan contoh jus jambu. Dalam suhu ruang, jus jambu bisa bertahan 6 jam. Jika masuk kulkas bisa lebih lama, antara 12-24 jam. Sedangkan di freezer bisa sampai 3 hari.
“Lebih dari itu, buang saja. Sudah tidak layak,” tandasnya.
Praktik Membuat Instan Herbal
Rombongan SWA Sidoarjo semakin antusias ketika Sabrina Aprilisa Martha SKM MSc mengajarkan pembuatan instan herbal sekaligus mempraktikkan.
“Alatnya sederhana. Hanya blender, panci, dan kompor. Gunakan panci stainless ya, bukan yang dari tembaga atau logam lain yang bisa berkarat. Panci enamel atau blirik juga boleh,” katanya.
Menurutnya, salah satu herbal yang banyak digemari adalah jahe. Fungsinya, antara lain, untuk penghangat tubuh, flu, pereda nyeri, menurunkan kolesterol, serta meredakan morning sickness.
“Untuk membuat jahe instan, cukup siapkan bahan jahe emprit 1/2 kg, air 800 cc, plus
gula 1 kilogram, jahe dibersihkan dan kemudian dblender,” jelas Sabrina.
Setelah diblender, jahe diambil sarinya. Lalu dimasak dengan api sedang di panci. Tuangkan gula. Lalu diaduk terus sampai menjadi granula atau butiran-butiran.
“Simpan dalam wadah bersih dan kering. Jahe instan ini bisa tahan sampai satu tahun,” jelasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni