![Asal-usul bahasa Arab diulas dalam Edu Conference ME Awards; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Waviq Amiqoh.](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2022/10/WhatsApp-Image-2022-10-10-at-12.26.56.jpeg?resize=615%2C324&ssl=1)
Asal-usul bahasa Arab diulas dalam Edu Conference ME Awards; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Waviq Amiqoh.
PWMU.CO – Edu Conference and The Summit Meeting for Ismuba Teachers – ME Awards 2022 Special Edition, menghadirkan salah satu pembicara Dr Ahmad Ghozi MPd MA. Kegiatan digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (8/10/22).
Widyaiswara Bidang Bahasa Arab Kemendikbudristek itu menjelaskan, di masa Nabi Adam as sampai dengan Syits as masih menggunakan bahasa yang sama, begitu pun di masa Idris as seorang nabi yang menjadi pelopor keilmuan saat itu.
Asal-usul bahasa Arab, menurut Dr Ahmad Ghozi dari Adam sampai pada Idris as yang memiliki nama asli Akhnukh. “Idris as merupakan orang yang menjadi the best creator in the world, orang yang pertama kali menemukan cara menulis, berhitung, dan menjahit,” ungkapnya.
Bahkan di masa Idris, muncul banyak kreasi buatan manusia yang sampai sekarang digunakan, seperti pakaian, alat jahit, senjata, alat hitung, tangga, ilmu astronomi, dan sebagainya. “Konsep berhitung dan membaca dia dapatkan dari nenek moyangnya yang bernama Syits as. Nah ini luar biasa,” tandas laki-laki berkacamata itu.
Asal-Usul Bahasa Arab
Para ulama, menurutnya, berbeda pendapat tentang bahasa yang digunakan Adam dan Siti Hawa saat diturunkan ke bumi. “Adam turun di India, Siti Hawa turun di Jeddah dan bertemu di Padang Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah,” jelasnya.
Setelah bertemu di Jabal Rahmah, Adam dan Siti Hawa kembali ke India memiliki anak baru bahasa secara keseluruhan muncul. “Dari Adam, Habil, Syits, Idris dan Nuh yang memiliki tiga anak, yaitu Yafest, Ham, dan Sam,” ungkapnya.
Dr Ghozi menjelaskan Sam inilah abu al-‘arob, yakni ayahnya orang Arab disekitar jazirah Arab, sedangkan Ham adalah ayahnya orang sekitar Turki dan Eropa, dan Yafest adalah abu al- Habasyah, Ayahnya orang sekitar afrika. “Nah, bahasa Arab muncul dari Sam, semitik ini kemudian muncul lagi namanya al-lughah al arobiyah, yakni bahasa Arab,” paparnya.
Ada pula yang mengatakan, asal mula bahasa adalah bahasa Arab. “Pada perkembangan selanjutnya dari Arab ke Mesir, terus ke Eropa,” tuturnya.
Mulai dari huruf hijaiyah ‘alif, ba, ta, tsa’ lalu berkembang menjadi ‘alfa, betha, omega’. Sebagian lagi, dari Arab ke Persia, India, Melayu. Seperti dwi, ika, diva yang merupakan kata-kata dari India. Adapun bahasa Cina berkembang ke bahasa Jepang dan Korea.
“Bahasa Arab yang kita kenal sekarang, dahulu pernah dituturkan oleh orang-orang sebelum Nabi Muhammad SAW tetapi dengan jarak yang sedemikian panjang dan jauh bahasa itu kemudian ada perubahan,” tandasnya.
Alumnus UIN Sunan Gunung Djati Bandung menuturkan, bahasa yang sampai saat ini kita ucapkan adalah bahasa yang sampai ke kita tapi dulunya terjadi kekacauan. “Kenapa? Karena dulunya migrasi ke berbagai negara dan daerah menyebabkan perubahan-perubahan,” paparnya.
Bahasa Nabi Adam
Karena itu kalau ada pertanyaan, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa lainnya, dulu adalah satu bahasa? Jawabannya iya, yaitu bahasanya Adam as. “Dari satu bahasa kemudian ada perpecahan karena banyaknya orang,” urainya.
Pandangan para ulama asal-usul bahasa Arab dijelaskan oleh Ghozi, pertama, bahasa Abariyah yaitu bahasa ibu dari bahasa semit yang merupakan bahasa tertua di dunia.
“Kedua bahasa Asyuriyah-Babilonia. Bahasa Semit pertama. Ketiga, bahasa Arab, bahasa yang paling mendekati bahasa semit pertama,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post