Alfabet Audio Flashcard, Juara Inovasi Perangkat Pembelajaran yang Terinspirasi E-Toll; Liputan Riska Oktaviana, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO –Guru Kelas IV Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Akhmad Saifuddin Zuhri, berhasil meraih juara II Lomba Inovasi Perangkat Pembelajaran di ajang Muhammadiyah Education (ME) Awards 2022 Special Edition, di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Sabtu (8/10/22).
Guru yang akrab dipanggil Ustadz Zuhri ini mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk flashcard. “Saya memilih media ini karena penggunaan flashcard mudah dipakai oleh guru,” katanya.
Flashcard itu diimplementasikan dalam pembelajaran mengenal huruf atau alphabet. “Desain yang full color menarik minat belajar siswa. Desainnya saya buat sendiri melalui aplikasi Canva,” katanya.
Zuhri mengatakan, flashcard pada umumnya hanya berbentuk kartu biasa. “Flashcard yang kami kembangkan adalah flashcard yang keluar musik atau bunyinya. Jadi cara kerjanya cukup menge-tap-kan atau menempelkan kartu pada sensor,” ujarnya.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)Ngagel Kota Surabaya ini mengaku terinspirasi dari e-toll, beberapa tutorial dari YouTubedan masukan, bantuan dari teman-teman dan guru. “Jadi media pembelajarannya dinamai Alfabet Audio Flashcard,” ucapnya.
Model Pembelajaran SAVI
Media pembelajaran Alfabet Audio Flashcard ini, lanjutnya, sejalan dengan model pembelajaran somatic, auditori, visual, dan integrasi (SAVI) yang kali pertama diperkenalkan oleh Dave Meier. “Jadi pembelajaran yang baik itu adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh anggota tubuh, indera, dan emosi,” ujarnya pada PWMU.CO.
Ia menambahkan SAVI menggabungkan antara somatic (gerakan fisik), auditori (pendengaran), visual (penglihatan), dan intelektual (proses berpikir) pada diri siswa dalam proses pembelajaran. “Sehingga akan menciptakan pembelajaran yang lebih baik, menyenangkan, berkesan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik”, terangnya.
Zuhri berharap media dan model pembelajaran ini bisa dikembangkan oleh guru yang lain. “Tidak hanya di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, tapi juga di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain di seluruh Indonesia,” harapnya.
Kepala Sekolah Kreatif SDM Baratajaya, Suyono SSi, bersyukur atas capaian yang telah diraihnya. “Alhamdulillah, semoga capaian ini bisa menambah semangat Ustadz Zuhri dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang lain,” ungkapnya.
Suyono berharap ME Award ini menjadi ajang para guru dan tenaga kependidikan untuk menyalurkan kompetensinya dalam menghasilkan produk tepat guna untuk menunjang media pembelajaran di sekolah. “Semoga tahun depan dapat berpartisipasi kembali dengan produk-produk baru yang semakin bervariasi,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni