PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 9 Surabaya melakukan Studi Kontekstual atau Environment Learning (EL), ke PT Yakult Persada Indonesia, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu, (8/3).
Kepada pwmu.co, Kepala Sekolah Imam Sapari SHI MPdI mengatakan, EL adalah proses pembelajaran di luar kelas yang dikonsep menggembirakan, tanpa menghilangkan subtansi nilai pembelajaran itu sendiri.
(Baca: Ketika Sekolah Muhammadiyah Kagum pada Sekolah Nahdliyin)
“Siswa tetap belajar, akan tetapi juga dihadapkan dengan realitas sesungguhnya. Hal ini dimaksudkan memadukan antara pembelajaran di kelas dengan di luar kelas,” ujarnya.
Imam menambahkan, EL diharapkan dapat membuka cakrawala dan pengetahuan bagi siswa. Jadi, sambung Imam, siswa tidak hanya mengerti dan faham konsep teori yang diajarkan di kelas, melainkan siswa diajak mengetahui realitas sesungguhnya dari hasil teori.
“Contohnya seperti di kelas, mereka diajarkan sistem pencernaan. Nah, kita ajak ke Yakult adalah bagian dari meningkatkan pemahaman bagaimana sistem pencernaan bekerja sekaligus agar sistem tubuh itu terjaga dari bahaya penyakit,” ungkap Imam.
(Baca juga: Studi Banding ke SMA Trensains Muhammadiyah Sragen untuk Mantapkan Pendirian Panti Trensains Surabaya)
Kunjungan ini, kata Imam, sudah menjadi agenda rutin bagi lembaga pendidikan yang beralamatkan di Jojoran I/50 ini. “EL ini juga memberikan motivasi tersendiri agar kelak ia lebih belajar dengan giat,” tukasnya. “Selain itu, mereka dapat bertanya dan menggali dari sumber otentik.”
Selain ke Yakult, para siswa diajak EL ke Museum Trowulan, Mojokerto. “Tujuannya, agar siswa dapat mengerti dan memahami sejarah Museum Trowulan dan keberagaman kebudayaan bangsa Indonesia. Inilah yang menjadi unggulan pembelajaran kita,” kata Imam. (Ferry Yudia AS)