Gedhang Anti Gamon, olahan lumpia pisang di Market Day SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi); Liputan Kontributor PWMU.CO Mahyuddin.
PWMU.CO – Market day ramaikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMP Miosi di lobi lantai satu, Kamis (20/10/22). Pada projek pertama mengambil tema kewirausahaan, dengan dimensi karakter bergotong royong dan kreatif. Market day diikuti para siswa kelas VII sebagai penjual, sedangkan para pembelinya dari siswa kelas VIII dan IX.
Salah seorang Tim Modul Projek SMP Miosi Nasria Ika Nitasari mengatakan, sebelum kegiatan market day ini, peserta projek sudah dibekali materi yakni pola pikir berwirausaha, kegiatan usaha di sekitar sekolah, pembuatan logo produk, dan strategi pemasaran. Juga ada pembuatan desain promo, video promo, dan praktik pengelolahan produk.
“Anak-anak sebelum market day sudah dibekali terkait teori kewirausahaan, dari pola pikir berwirausaha hingga praktik pengelolahan produk yang akan mereka jual,” ungkapnya.
Anak-anak, lanjutnya, bersemangat untuk mengikuti projek ini. Hal tersebut tampak saat mereka menyiapkan desain video promo, stan berjualan, dan gambar promosi.
“Kata-kata promosi mereka banyak yang menarik. Ada yang menyampaikan kata promosinya, ‘rasanya enak harganya murah’, ‘kualitas gak murahan’. Selain itu juga ada yang menyampaikan tiga pembeli pertama akan mendapatkan bonus dimsum, 10 pembeli selanjutnya akan mendapatkan freebies,” paparnya.
Nasria Ika mengatakan, produk yang dijual merupakan hasil diskusi kelompok. “Dalam tahap persiapan, peserta sudah melakukan analisis ke pelaku usaha sekitar sekolah, mereka menanyakan terkait produk mereka, strategi pemasaran dan lainnya, setelah itu mereka merancang produk yang mereka jual,” tuturnya.
Gedhang Anti Gamon
Pada market day kali ini dimeriahkan dengan Orenji Splash, Manggo Splash, Lechy Splash, Lumpia Pisang, Jus Alpukat, Jus Jeruk, Jus Melon, Brownies, Dimsum Ayam, dan puding. Salah satu produk yang ada di Market Day ini adalah Gedhang Anti Gamon, yang merupakan produk lumpia pisang.
“Gedhang Anti Gamon memiliki artinya pisang yang rasanya tidak terlupakan, karena gamon itu dari kata gagal move on. Kelompok kita memilih produk ini karena pembuatannya sederhana dan anak muda banyak yang menyukai,” jelas Hasna Naurah Hafizah, salah seorang peserta projek.
Selain itu Hasna juga menyampaikan kesannya mengikuti projek ini, kesannya yaitu capek yang menyenangkan. “Capek karena kegiatannya padat, menyenangkan karena menghasilkan produk. Selain itu melalui projek ini dapat menambah wawasan tentang kewirausahaan, melatih kepercayaan diri dengan presentasi, dan melatih jiwa sosial ketika kerja kelompok,” kata dia.
Koordinator Projek SMP Miosi Lyna Agustin bersyukur kegiatan projek berjalan lancar. “Alhamdulillah projek pertama P5 tentang kewirausahaan selama dua pekan ini berjalan lancar dan anak-anak antusias. Terutama saat market day hari ini,” ucapnya.
Ide-ide kreatif, kata dia, banyak bermunculan dari banner yang menarik hingga produk makanan unik yang mereka jual. Anak-anak tidak hanya menghitung laba ruginya saja, tetapi mereka juga belajar.
“Yakni bagaimana cara berkomunikasi dengan teman-teman dari kelas lain, yang akan membeli produk mereka. Semoga projek-projek berikutnya juga berjalan lancar. Anak-anak juga banyak mendapatkan ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.