Akankah Muhammadiyah ada sampai hari kiamat tiba? Catatan Umair Fahmiddin, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi dalam sidang Tanwir Muhammadiyah mengutip ungkapan KH Ahmad Dahlan, “Muhammadiyah hari ini berbeda dengan Muhammadiyah masa depan. Maka aku titipkan Muhammadiyah padamu.”
Di muka bumi ini, banyak sekali organisasi yang pernah mengambil bagian untuk memajukan umat. Masing-masing punya tantangan yang berbeda. Pertanyaannya, apakah organisasi tersebut mampu melintasi zaman?
Di era modern ini, ‘kelembagaan’ menjadi ciri sebuah pergerakan modern. Muhammadiyah telah membuktikannya dengan rentang usianya yang mencapai 110 tahun. Kini, Muhammadiyah menjadi organisasi terbesar di dunia yang memiliki kader, juga amal usaha Muhammadiyah (AUM) di berbagai negara, termasuk PCIM Mesir.
Pergerakan Bersandar pada Sistem
Pesan KH Ahmad di awal, juga dilanjutkan Prof Haedar dengan sebuah ungkapan, “Orang datang dan pergi, tetapi institusi akan terus awet. Mungkin sampai satu hari sebelum kiamat, jika organisasi itu mampu menghadapi tantangan zaman,” kata ketua umum PP Muhammadiyah terpilih pada Tanwir Muhammadiyah di Auditorium Mohammad Dzajman Al-Kindi, Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Jumat (18/11/22).
Maka, ketika sebuah pergerakan bersandar pada sebuah sistem, dapat dipastikan akan berusia panjang. Itulah keunggulan sistem, yang juga diterapkan dalam pengelolaan profesional, baik dalam bidang pendidikan, bisnis, dan lain sebagainya.
Seperti di Al Azhar Mesir
Al-Azhar di Mesir merupakan institusi Islam yang tertua. Usianya telah melampaui seribu tahun. Al Azhar memiliki sistem pengelolaan yang super dalam bidang pendidikan, wakaf dan lain-lain. Pengaruhnya juga telah mewarnai pandangan keagamaan di berbagai negara.
Jika Muhammadiyah telah melampaui 100 tahun lebih dengan sistem dan keikhlasan para kadernya dalam berjuang, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Muhammadiyah akan selalu eksis. Bukan sekadar akan berakhir di satu hari sebelum kiamat, tetapi juga sampai pada kiamat itu sendiri.
Akankah Muhammadiyah Ada sampai Hari Kiamat? (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.