Dampak Digitalisasi Diulas dalam QCC SMP Mutu Surabaya. Liputan Syahroni Nur Wachid, Kontributr PWMU.CO Surabaya
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 7 (SMP Mutu) Surabaya mengadakan Quranic Camp and Community, Sabtu (31/12/2022). Seluruh siswa mulai kelas 7 sampai kelas 9 diwajibkan ikut dalam kegiatan ini.
Salah satu pemateri adalah Guru Bahasa Arab SMP Mutu, Tri Mei Lisnawati Lc. Dia menyampaikan materi dengan judul Sikap Remaja Masa Kini di Era Digitalisasi.
Lisna, panggilan akrabnya mengatakan, digitalisasi merupakan suatu era atau zaman yang sudah mengalami kondisi perkembangan kemajuan, dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital. Perkembangan era digital pun terus berjalan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia.
“Kenapa? Karena sebenarnya kita sendiri lah yang menuntut dan meminta berbagai hal menjadi lebih efisien dan lebih praktis. Tentunya hal ini juga akan diiringi dengan dampak negatif maupun positif,” ucapnya.
Lisna menjelaskan, beberapa fakta berkembangnya digitalisasi. Salah satunya adalah memudahkan manusia dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat.
“Adanya kemudahan dalam mengakses informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di era digital merupakan dampak positif yang sudah dirasakan. Masyarakat semakin cepat belajar dalam menerima informasi yang dibutuhkan, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan diri,” katanya.
Dampak Digitalisasi Teknologi
Dia menjelaskan, kehadiran e-commerce di era digital mampu mendongkrak roda perekonomian masyarakat. E-commerce adalah suatu layanan penyedia produk serta barang via online di dalam suatu website ataupun aplikasi.
“Dengan e-commerce, maka anda sudah tidak perlu lagi keluar rumah untuk membeli suatu barang, karena hanya dengan menggunakan smartphone, anda bisa membeli barang kebutuhan anda. Tentunya hal ini juga akan membantu para penjual dalam meningkatkan pembeliannya,” imbuh Lisna.
Dia pun mengatakan, pesatnya perkembangan media sosial kini, dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.
“Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju, maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone” tuturnya.
Semakin cepatnya orang bisa mengakses media sosial, menurut Lisna, mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.
“Karena kecepatannya, media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita,” jelasnya.
Terus Beradaptasi dan Bijak Berteknologi
Untuk menghadapi era digitalisasi ini, Lisna mengingatkan agar para siswa SMP Mutu bisa terus beradaptasi dan jangan mau ketinggalan zaman, karena teknologi akan terus berubah dari waktu ke waktu.
“Cobalah untuk up to date dengan semua kemajuan dan perubahan teknologi saat ini. Jangan mau ketinggalan zaman karena bagaimanapun juga, teknologi akan terus berubah dari waktu ke waktu,” terangnya.
Dia juga mengingatkan agar para siswa bisa memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin, sehingga bisa mempermudah kegiatan dan memberi dampak positif bagi banyak orang.
“Jangan biarkan teknologi tersebut membuat waktu kita terbengkalai dan terbuang sia-sia. Manfaatkan seoptimal mungkin, sehingga teknologi ini bisa mempermudah hidup anda dan memberi dampak positif bagi banyak orang,” tandas Guru Bahasa Arab lulusan Sudan ini.
Dia mengatakan, kemajuan teknologi sering kali membuat kita merasa lalai dan terlena. Banyak orang memilih untuk menggunakan teknologi sebagai ajang adu gengsi.
“Contoh mudahnya, orang-orang membeli HP atau gadget terbaru bukan karena fungsi yang ingin dimanfaatkan, melainkan karena gengsi. Gengsi jika tidak memakai teknologi terbaru, padahal tak bisa bijak menggunakannya,” jelas guru Takhasus ini.
Lisna juga mengajak agar para siswa senantiasa mengasah hard skill dan memperkaya soft skill. Hard skill adalah kemampuan yang diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, dan pengulangan secara terus menerus. Keterampilan ini dapat menjadi faktor penentu keberhasilan di tengah persaingan ekonomi global yang beralih ke dunia digital.
“Sementara soft skill adalah keterampilan non teknik yang berhubungan dengan pekerjaan anda. Keterampilan ini adalah hasil pembentukan pola pikir dan kebiasaan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, fokuslah untuk mengembangkannya sedini mungkin,” jelasnya.
Generasi Millenial Jangan Jadi Generasi Stroberi
Dalam materinya, Lisna juga menjelaskan tentang generasi millenial atau disebut generasi Y. Mereka adalah sekelompok manusia yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an, atau yang saat ini berusia 18-38 tahun.
“Generasi milenial harus menjadi agent of change. Generasi zaman now juga harus punya visi yang jernih, gigih mencapai target, bersikap kritis dan analitis, serta membangun hubungan yang kuat dengan membangun kepercayaan,” katanya.
Selain itu, menurutnya, generasi zaman now juga harus penuh inovasi, berpikir out of the box, memiliki ide-ide segar dan pemikiran-pemikiran kreatif yang sarat akan pengetahuan alias melek teknologi.
“Ada empat prinsip sukses generasi millenial yakni inovatif, digital minded, berjiwa wirausaha, dan kolaboratif,” jelasnya.
Lisna menyebutkan, jenis pekerjaan yang membutuhkan penyesuaian skill millenial, yaitu web developer, content creator, event organizer, digital marketing, social media manajement, travel and food blogger dan sejenisnya.
“Jangan sampai kalian menjadi generasi stroberi. Apa itu generasi stroberi? Yakni generasi yang memiliki ide dan kreatifitas yang tinggi, namun saat diberi sedikit tekanan, mereka mudah hancur layaknya buah stroberi,” paparnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni