Safari Idul Fitri, Tradisi Smamda yang Tetap Lestari; Liputan Wigatiningsih
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, mempunyai tradisi baik yang tetap dilestarikan. Setiap Syawal sebagian guru dan karyawan melakukan safari Idul Fitri.
Dengan menggunakan kendaraan sekolah dan kendaraan pribadi, mereka bersilaturahmi ke guru dan karyawan yang sudah purna. Selain itu mereka juga berkunjung ke guru dan karyawan senior.
Pada Syawal tahun ini, 20 orang mengikuti safari Idul Fitri. Dikoordinasi oleh Djumiyati SPd MM, acara ini dilaksanakan Jumat, 28 April 2023. Guru Ekonomi itu mengatakan, selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini adalah bentuk rasa hormat dan penghargaan pada (mantan) guru dan karyawan yang telah membesarkan Smamda.
Kegiatan itu dilaksanakan sehari penuh dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00. Tidak hanya guru dan karyawan yang mengenal para senior yang ikut safari, tapi guru dan karyawan baru juga turut serta.
“Supaya mereka kenal dengan para pengabdi di Smamda yang sekarang purna,” kata Djumiyati.
Tokoh yang kali pertama didatangi adalah kepala sekolah periode 2006-2014: Dr Hidayatulloh MSi—kini Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Acara dilanjutkan ke guru purna Drs H Musyafak Basyir. Dia adalah guru Al Islam Smamda.
Kunjungan kemudian bergeser ke karyawan purna lainnya: Hari El Vandi. Pria yang biasa kami panggil Mas Hari itu adalah mantan kepala tata usaha. Ketiganya berada di satu perumahan Mutiara Citra Graha.
Perjalanan dilanjutkan sesuai rute yang sudah direncanakan bersama. Mobil Hiace yang dikemudikan oleh M. Sholahudin dan diikuti mobil pribadi guru TIK Naimul Hajar, juga sepeda motor yang dikendarai Wakasek Kesiswaan Moh Ernam, ikut menikmati perjalan safari ini. Mereka tidak hanya silaturahim tetapi sekaligus wisata kuliner. Di setiap tujuan yang dikunjugi, ada hidangan beraneka ragam.
Kegiatan berakhir di kediaman guru PPKn Dra Nylam Surjawati MSi yang beralamat di Kampung Jetis. Sayangnya dia sedang tidak berada di tempat karena bertepatan dengan acara keluarga di luar kota. Melalui pesan WhatsApp Bu Nylam, begitu dia biasa dipanggil, mengucapkan terima kasih sekaligus minta maaf karena tidak bisa menemui kunjungan para junior.
Para senior sangat senang dan berterima kasih karena masih mendapat perhatian dari para junior Smamda. Bagaimanapun silarurahmi akan membuka memori mereka saat masih mengabdi di sekolah Islam yang dibanggakan warga Muhammadiyah Sidoarjo itu dengan segala suka dan dukanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni