PWMU.CO – Hujan deras yang disertai badai dan gempa bumi menghebohkan Kota Malang, Rabu (26/4). Banyak pohon yang tumbang. Beberapa rumah roboh. Warga panik berhamburan. Tapi naas, korban tak terhindarkan.
Tim Reaksi Cepat bergerak. Mereka mengidentifikasi korban dengan menyematkan pita. Delapan orang mendapat pita merah dan menjadi prioritas pertama untuk segera ditangani. Enam orang mendapat pita kuning sebagai prioritas berikutnya. Ada dua orang yang mengalami depresi, dan selebihnya kategori hijau. Total ada 30 korban.
(Baca: Inilah Kegiatan MDMC Kota Malang Sambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2017)
Para korban kemudian dievakuasi. Beberapa bahkan harus lewat vertical rescue dari lantai 2. Dengan ambulan mereka dikirim ke RS Lapangan yang dikelola oleh Magister Keperawatan FKUB Peminatan Gawat Darurat.
Tapi, peristiwa itu bukan kejadian sesungguhnya. Melainkan sebuah simulasi yang dilakukan Tim Reaksi Cepat yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), PMI, Pramuka, Magister Keperawatan FKUB, dan seluruh kekuatan SAR Kota Malang. Simulasi dilakukan dalam rangka dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh pada tanggal 26 Maret 2017.
(Baca juga: Pelajar Muhammadiyah Se-Kabupaten Malang Sukseskan Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional)
Selain simulasi, HKBN 2017 juga diperingati dengan apel siaga. Menurut Ketua MDMC Kota Malang M Fathoni, dalam apel itu Muhammmadiyah menurunkan tim lengkap, terdiri dari MDMC, Lazismu, KOKAM, Komite Kesehatan Bencana (KKB) RSIA dan RS UMM, siswa SMA Muhammadiyah 1, dan warga Persyarikatan
“Kokam yang dikomandani Indra Bakti disiapkan untuk mengamankan aset Muhammadiyah ketika bencana datang,” kata dia yang menjelaskan bahwa komandan lapangan tim Muhammadiyah adalah pendekar tapak Suci Drs Mujiono. Sementara itu, kata Fathoni, KKB menyiapkan ambulan dan personel lengkap dengan peralatan medis emergency.
“Alhamdulillah acara berlangsung sukses dan lancar. Kami mendapat apresiasi dari Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Bapak J Hartono,” kata Fathoni. (MN)