PWMU.CO – Zahwa Amalia Rabbani dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Prigram Pemuntan IPS SMA Muhammaduyah 2 (Smamda) Sidoarjo dalam Sidang Terbuka Wisuda Kelulusan Ke-44 Kamis (18/5/2023).
Dia adalah anak Fatkhul Muqorrobin, seorang pedagang ayam kampung yang tinggal di Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Saat ditemui PWMU.CO Kamis (18/5/2023) ia bercerita bahwa sejak kecil anaknya diberi karunia berupa keteguhan hati.
“Zahwa termasuk anak yang punya prinsip dan memegang kuat prinsipnya, tidak mudah terpengaruh,” ucapnya. Ia menambahkan, sebagai orang tua tentu terus mendoakan yang terbaik untuk anak.
Pria yang tercatat sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngaban ini menjalankan usahanya di rumah sendiri. Selain jual beli ayam kampung yang siap dipotong, ia juga beternak ayam mulai dari pembibitan.
Melalui usaha itu, Zahwa dan sang adik bisa bersekolah. Semua berawal dari kemauan dan keyakinan
“Saya mengikhlaskan anak untuk berjuang di jalan Allah SWT apapun bentuknya,” tuturnya. Anak-anak diajarkan menjadi pejuang Allah Swt. Ibaratnya mewakafkan diri untuk perjuangan menegakkan Islam.
Ia terinspirasi keluarga Imran yang diabadikan menjadi surat di Alquran yaitu surat Ali Imran. Salah satu anak Imran adalah Maryam ibunda Nabi Isa As.
Meski sempat dicibir orang-orang kafir kala itu, Maryam tetap tabah dan sabar. Karena ketaannya kepada Allah SWT ia melahirkan sosok istimewa dan dikemudian hari menjadi nabi.
Maka dari itu segala bentuk aktivitas sandarkan kepada sang pencipta bukan kepada sesama makhluk.
Duta Literasi Nasional
Zahwa siswa Smamda yang meraih berbagai prestasi, di antaranya adalah sebagai Duta Literasi Nasional.
Predikat itu ia dapatkan setelah mampu bersaing dengan 1.747 peserta lomba literasi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta, Pusat Prestasi Nasional, Kemdikbudristek .
Bahkan saat ini ia telah dinyatakan diterima di Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya melalui jalur prestasi.
Pesan yang ia tulis sangat mengesankan, “Hiduplah dengan usaha keras, tapi jangan mudah menafsirkan takdir dari pandangan manusia, sebab Allah SWT. sebaik-baik perencana.”
Ia menambahkan, ada satu kalimat lagi yang mampu motivasinya, “Jangan menyerah sekalipun berdarah-darah!, Jangan pulang sebelum waktunya tiba.”
Anak sulung dari dua bersaudara ini mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang penulis yang karyanya mendunia, sehingga bisa menjadi seorang tokoh inspiratif dari kalangan wanita. (*)
Penulis Naimul Hajar Editor Mohammad Nurfatoni