PWMU.CO – Wisuda Tahfidhul Quran Angkatan IX 2023 SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya berlangsung khidmat. Kegiatan ini berlangsung di Smamda Tower lantai 6 dengan mengusung tema Al-Islam Agamaku, Al-Qur’an Kitabku, Ahad (21/5/2023).
Wisuda tahfidh SD Mudipat kali ini diikuti oleh 204 siswa yang terbagi beberapa level. Yaitu Level 1 diikuti 65 siswa, Level 2 dengan 33 siswa, Level 24, Level 4 diikuti 6 siswa, Mumtaz 1 diikuti 47 siswa, dan Mumtaz 2 diikuti 29 siswa.
Hadir pada kegiatan wisuda Ustadz Ahmad Jufri Ubaid SAg, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Ustadz Jufri, panggilan akrabnya, mengajak pada para wisudawan dan hadirin semua untuk tetap tekun dan teguh mempelajari al-Quran.
Tak lupa ia pun mencuplik hadits Rasulullah: khairukum man ta’allamal quran wa’allamah. Artinya: Sebaik-baik di antara kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.
”Oleh karena itu jika kita ingin menjadi manusia yang benar-benar baik, syaratnya ya mempelajari al- Quran,” jelasnya.
Ia pun bercerita jika ditanya tentang pekerjaannya, selalu menjawab sebagai guru mengaji. ”Masak cuma guru ngaji saja, Pak? Ya saya jawab pekerjaan sampingan saya DPR, Dewan Pengajian Rutin,” ujarnya diikuti tertawa para hadirin.
Ustadz Jufri pun melanjutkan cerita tentang seorang pimpinan di Muhammadiyah berjamaah di suatu masjid. Awalnya posisinya di belakang imam. Saat imam hendak memulai shalat, ia meminta pimpinan tadi bergeser ke belakang dan orang di belakang diminta maju mengisi shafnya.
Tak ayal si pengurus pun protes. ”Lho kenapa posisi saya digeser?” Si imam menjelaskan makmum itu seorang hafidh 30 juz. Pimpinan itu mengerti maksud imam menggeser posisinya.
Ustadz Jufri menekankan orang yang hafal Quran posisinya dimuliakan oleh Allah dibanding orang yang ahli dalam ilmu lain. Ia pun menyampaikan mengenai mahkota yang diberikan saat wisuda tahfidhul Quran. Menurutnya, mahkota itu cuma bujuk-bujukan terbuat dari plastik atau kardus saja orang sudah terharu.
”Bayangkan jika sungguh-sungguh memakaikan mahkota pada ibu kita di surga nanti. Meh ndahneo. Oleh karena itu sekali lagi mari selalu tekun dan tetap teguh mempelajari Al Qur’an,” ujarnya. (*)
Penulis Muhimmatul Azizah Editor Sugeng Purwanto