
PWMU.CO – Warcil SD Mudipat wawancari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara Orientasi dan Motivasi, Sabtu (5/5/2024).
Dalam acara tersebut, Wartawan Cilik (Warcil) SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Surabaya tersebut hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh yang dilaksanakan di lantai VI Masjid Mas Mansur Gedung Ahmad Dahlan Education Center (ADEC),
Cak Eri, sapaan akrabnya, tiba di lokasi pukul 09.30 WIB menuju ke sebuah ruangan di lantai IV gedung ADEC, di situ Cak Eri disambut pimpinan sekolah dan beberapa pengurus Ikatan Wali Murid (Ikwam) Mudipat.
Di ruangan itu Cak Eri beramah-tamah dengan pimpinan sekolah dan beberapa pengurus Ikwam sambil menikmati hidangan. Selesai menikmati hidangan, Cak Eri diwawancarai dua warcil, yaitu Ahmad Haris Ash Shidiq (VI-D) dan Khalifah Fatimah Ramadhani (VI-H).
Dengan sabar dan ramah, Cak Eri melayani wawancara warcil. “Assalamualaikum, saya Khalifah Fatimah Ramadhani wartawan cilik SD Muhammadiyah 4 Surabaya, ingin meminta waktu Bapak sebentar untuk wawancara,” ujar Khalifah, meminta izin untuk memulai wawancara.
“Iya, mau tanya apa, Nak,” jawab Cak Eri ramah.
Ifah, panggilan akrabnya, menanyakan bagaimana harapan Cak Eri terhadap pendidikan di Indonesia. “Harapan saya pendidikan di Indonesia bisa terus berkembang sehingga anak-anak di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain tetapi yang berbeda adalah tetap memiliki akhlakul karimah dan aqidah agama yang kuat,” jelasnya.

Cak Eri mengatakan bangga pada pendidikan di Surabaya. Dia mengungkapkan pendidikan di Surabaya sangat luar biasa, karena guru-guru yang ada di Surabaya selalu mendidik anak-anaknya dengan ajaran pendidikan yang bagus tetapi tidak melupakan dasar pendidikan agama dan akhlak kepada anak-anaknya.
“Itulah yang membuat saya bangga terhadap pendidikan yang ada di Surabaya, bisa menciptakan pendidikan yang selaras dengan akidah agama sehingga nanti anak-anak Surabaya saya yakin akan menjadi pemimpin yang memiliki akhlakul karimah,” ungkapnya.
Kemudian Cak Eri juga mohon doa dan mengajak warga Surabaya agar Pemerintah Kota Surabaya bisa terus memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin.
Dia mengatakan pendidikan di Surabaya sudah bisa dirasakan karena setiap keluarga yang tidak mampu maka anak-anaknya disekolahkan gratis oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Kami mengajak seluruh warga Surabaya untuk menjadi orangtua asuh. Tidak hanya uang sekolah, tetapi juga diberikan tas, seragam, sehingga anak-anak yang tidak mampu tadi tidak merasa minder karena memiliki tas, seragam yang sama dengan yang lainnya. Jadi ada persamaan hak dan derajat, sehingga anak-anak bisa belajar menghormati orang lain,” jelasnya.
Giliran Haris mengajukan pertanyaan pada Cak Eri. “Bagaimana pandangan bapak terhadap Muhammadiyah yang sangat concern pada pendidikan?”
Cak Eri lalu mengatakan Muhammadiyah, khususnya SD Muhammadiyah 4 sangat luar biasa karena anak-anak yang sekolah di sini sangat diperhitungkan dari segi pendidikan.
“Memang Muhammadiyah ini sangat konsentrasi betul pada pendidikan, tidak hanya SD tetapi juga sampai kuliah atau perguruan tinggi. Saya yakin nanti akan muncul orang-orang hebat yang lahir dari pendidikan Muhammadiyah atau SD Muhammadiyah 4, bisa jadi walikota, gubernur, menteri bahkan presiden,” katanya.
Terakhir, Haris meminta pesan-pesan Cak Eri kepada siswa-siswi Mudipat. Cak Eri kemudian berpesan agar siswa SD Mudipat terus belajar, meningkatkan semangat belajar, jadi anak-anak sholih sholihah, berbakti pada orang tua dan guru.
“Kesuksesan bisa diraih selain belajar juga karena doa dari orangtua dan guru,”ujarnya.
Selesai wawancara dengan warcil, Cak Eri bergegas menuju Masjid Mas Mansur untuk memberikan motivasi. (*)
Penulis Anang. Editor Ichwan Arif.