Smamda Sidoarjo Gelar Pelatihan Dasar Kader Taruna Melati di Prigen, liputan kontributor PWMU.CO Sidoarjo Silwana Mumthaza
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) melaksanakan Pelatihan Dasar Kader Taruna Melati di The Survival Outbond Team Camp (TSOT Camp) Prigen Pasuruan Jawa Timur, Rabu (31/5/2030).
Peserta pelatihan ini mempelajari tentang Kemuhammadiyahan sambil menikmati snack dan teh di tengah dinginnya area yang biasa digunakan sebagai tempat perkemahan.
Pemateri Kabid Advokasi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Harish Ishlah menyampaikan jejak langkah para ulama membuat gemetar ketika harus bercerita.
“Saya sebagai laki-laki menjadi lembek, nangis haru jika mengingat ingat sejarah perjuangan ulama zaman dahulu. Masyarakat dahulu berbudi luhur, menjalankan fungsi fungsi islam dengan segala keterbatasan,” ungkapnya.
Dia menuturkan ciri para ulama menjadikan budaya sebagai lahan dakwah atau dakwah kultural. Tidak anti budaya. Islam menunjukkan jati diri sebagai agama yang mengandung nilai nilai kemajuan untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan.
“Oleh sebab itu, maka hendaknya kita bisa meneladani perjuangan ulama ulama dengan dakwah yang kita emban. Kita sebagai anak muda, penerus bangsa harus membawa dakwah Islam di manapun berada. Jangan sampai kita sebagai anak muda tidak berbuat apa-apa,” jelasnya.
Pengkaderan
Guru BK Daviqa Sukmawati menjelaskan materi Kemuhammadiyaan pengkaderan ini memberikan arti lebih bagi siswa. Yang pertama, sebagai wadah silaturrahim struktur antara kakak dengan adik kelas.
“Yang kedua, sebagai pengiangat pemikiran anak muda saat ini diawali oleh anak muda dulu. Artinya gagasan akan kegiatan ini yang berkemajuan itu sejak dulu masih ada. Hal ini tidak lepas dari kemajuan zaman yang sudah terjadi,” ujarnya.
Ketiga, sebagai latuhan siswa agar mamp memiliki pendapat sendiri, berpikir kritis, percaya diri akan pemikirannya. Maka, lanjutnya, materi ini bisa menjadi bekal siswa untuk menjawab tantangan kemajuan zaman ke depannya.
“Materi ini memberikan nilai positif bagi siswa untuk menjadi pemimpin masa depan.”
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.