Belajar dari Pengalaman Nyata, Pembelajaran Kontekstual di Smamda Sidoarjo; Liputan Kontributor PWMU.CO Alfi Faridian.
PWMU.CO – Panggung gembira semarakkan kegiatan Market Day di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Jumat (16/6/23). Kegiatan ini sebagai puncak dari mata pelajaran P5 yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang bertema “Menggali Potensi dengan Menjadi Wirausaha Muda Generasi Z”.
Acara yang berlangsung di halaman dalam Smamda Sidoarjo itu melibatkan para siswa kelas X, yang diawali dengan pembelajaran di kelas, magang di tempat-tempat yang bisa dijangkau oleh para siswa.
Belajar dari Pengalaman Nyata
Silwana Mumtaza, pembina Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamda mengatakan, pembelajaran ini sangat kontekstual, karena murid-murid mendapatkan pembelajaran dari pengalaman yang nyata. “Inilah bentuk esensi dari Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Ketika masing-masing murid berkreasi, yakni dengan menawarkan hasil usahanya, ada panggung gembira yang ikut mewarnai kegiatan tersebut. Ketika warga Smamda menikmati produk-produk yang ditawarkan murid-murid, ada juga yang menghibur dengan lagu-lagu yang dibawakan para siswa dan guru. “Siapapun boleh tampil, karena kegiatan ini juga merupakan kegiatan Pra Smamda Fest yang diselenggarakan secara rutin oleh Smamda,” imbuh ibu dua anak ini dengan riang.
Usai Kepala Smamda Zainul Arifin SKom MM membuka acara, panggung gembira diisi tampilan bebas dari para siswa dan guru Smamda. Noval Dwiangga, salah seorang siswa dari kelas X-1 dengan percaya diri membawakan lagu menghibur hadirin.
Habis 200 Ribu Lebih
Selanjutnya tampilan keren lagu “Ikan di Dalam Kolam” dibawakan guru Wigatiningsih dengan rancak. Suasana kegiatan Market Day makin semarak dan riuh dengan tepuk tangan ketika guru Alfian Sasmita menyanyikan lagu “Rungkat”.
“Rungkat, entek-entekan”, semua menirukan guru Alfian, menandakan produk-produk mereka juga habis diburu pembeli. “Makanannya enak-enak, gak terasa saya belanja habis 200 ribu lebih,” ujar Sri Astutik, guru pengampu Sejarah. Hal yang sama juga dialami oleh Pratiwi, guru Bahasa Inggris.
“Senang sekali Smamda menggelar pembelajaran ini, kami bisa merasakan bagaimana menjadi wirausaha,” tegas Ninit Rahma murid kelas X-8. “Untung Rugi, bagi kami hal biasa, karena kami masih belajar, yang penting ada pengalaman yang sangat berharga,” imbuhnya.
Di atas Panggung Gembira, Guru Suwidianti mengumumkan bahwa setelah kegiatan usai, halaman dalam harus kembali bersih seperti sedia kala. “Itulah salah satu elemen yang memang harus dimiliki seorang profil pelajar Pancasila,” kata dia. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.