Smamdafest Lahirkan Generasi Siap Menolong dan Pantang Menyerah; Liputan Kontributor PWMU.CO Silwana Mumtaza.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) mengadakan lomba Semaphore yang diikuti sembilan tim dari perwakilan SMP sederajat se-Provinsi Jawa Timur, Sabtu (17/6/23).
Kegiatan yang dimulai pada pukul 13.00 hingga 16.00 berlangsung semarak. Salah satu pendamping lomba Muhammad Amin Isnaini dari SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin menyatakan, jika timnya berangkat dengan satu regu yang terdiri dari tujuh orang.
“Kami sangat bangga karena dipercaya oleh sekolah untuk membawa anak anak berkompetisi di sini. Alhamdulillah pimpinan sekolah mendukung tim kami untuk ikut ke sini,” ujarnya.
Persiapan Dua Pekan
Sekolah kami, lanjutnya, sangat mendukung. Bahkan sudah mempersiapkan diri berlatih selama 1,5 bulan agar bisa maksimal. “Setelah ikut kegiatan ini, ke depannya insyaallah kami siap untuk ikut event seperti ini semisal semaphore, PBB, dan P2HW untuk meningkatkan kemampuan siswa,” ungkapnya.
Sementara guru pendamping dari SMP Muhammadiyah 1 Babat Lamongan Yasfina Qurrota’ayun menyatakan, sekolahnya menerjunkan satu tim yang terdiri dari putra dan putri. Alasannya, karena mereka dirasa sudah siap untuk mengikuti kompetisi.
“Persiapan kami sepanjang dua pekan, setiap harinya berlatih terus. Tim kami sebagian pernah mengikuti kompetisi sejenis, sebagian lagi masih baru pertama kali mengikutinya. Anak anak ini sangat terkesan sekali dengan lomba ini, walaupun sebelumnya ada kendala teknis,” paparnya.
Namun, lanjutnya, ini menjadi tantangan untuk menyelesaikannya dan siap untuk berangkat. Anak anak dapat menambah pengalaman juga punya target menang juara. Pembina ini kemudian menjelaskan tips dalam berlatih.
“Untuk mengasah kemampuan anak-anak dalam lomba lomba semaphore, pionering, dan PBB, kami memiliki koneksi dengan alumni agar bisa menularkan dan mencontohkan ilmu-ilmunya. Bahkan bisa melatih sekaligus kaderisasi pada adik-adiknya. Hal ini sudah biasa di Dewan Kerja Pasukan yang rutin menjadi pemimpin latihan rutin,” terangnya.
Mata Lomba Diperbanyak
Salah seorang penonton Eva Susiana Agustin, yang seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyatakan ketertarikannya pada lomba semaphore. “Saya suka dengan ilmu kepanduan. Kebetulan juga saya alumni SMP Muhammadiyah Lamongan, maka ini sebagai bentuk dukungan pada adik angkatan,” kata dia.
Menurutnya, banyak regu yang menarik dan bagus koreografinya. Suporternya juga heboh dan para regu luar biasa semangat untuk tampil, mereka keren-keren. “Harapan saya, mata lombanya diperbanyak di tahun mendatang sehingga bisa memaksimalkan potensi sekolah,” tutur Eva.
Salah satu juri Semaphore Khusnul Abidin mengatakan, jika kegiatan ini sangat luar biasa. Ada berbagai kelompok kepanduan yang hadir di kompetisi ini. “Mereka bisa saling bertemu, mendekatkan diri, sebagaimana dengan semangat semaphore,” ujar pelatih nasional sekaligus Sekretaris Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur tersebut.
Kak Abid, panggilannya, juga mengomentari terkait pemilihan tema “Kami Generasi Siap Menolong, Pantang Menyerah dan Menghargai Sesama. Menurutnya, kalimat ini menunjukkan kebersamaan antar regu di kepanduan. “Mereka saling menunjukkan kebolehannya, namun yang paling penting harus menghargai sesama, sebagaimana mengimplementasikan Undang undang Hizbul Wathan dan Dasa Dharma Pramuka,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, sejalan dengan kalimat yang digunakan, sehingga harapannya bisa saling mengenal dan tumbuh rasa sayang antara peserta. “Kwartir Daerah Hizbul Wathan sangat mendukung, terutama jika kegiatan ini konsisten dilaksanakan di tahun-tahun mendatang,” kata dia. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.