PWMU.CO – Saat guru TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo menjadi petugas upacara bendera di halaman sekolah, Senin (14/8/2023), murid-murid mencontohnya.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari Senin. Biasanya petugasnya siswa kelompok B. Namun kali ini berbeda. Petugas upacaranya adalah bapak dan bunda guru.
Kepala TK Aisyiyah 1 Aryzana Maharanny MPd mengungkapkan guru jadi petugas upacara menjadi hal spesial untuk menyambut HUT Ke-78 Republik Indonesia yang jatuh pada hari Kamus 17 Agustus 2023.
Pagi yang cerah memberikan semangat bagi peserta didik untuk memulai kegiatan di sekolah. Terdengar bel berbunyi pukul 07.00 WIB. Semua murid berkumpul di halaman dan siap berbaris.
Tampak di sebelah timur barisan anak-anak telah berdiri satu banjar 17 guru yang bertugas pada upacara bendera:
- Arlina Diva Maryanti SPd sebagai pembina upacara.
- Reggy Aista Putra sebagai pemimpin upacara.
- Zakiyah Darojah SPd sebagai protokol.
- Mohammad Taufik, Amalia Nofrianti Budiarjo SPd, dan Amin Andri Astiningrum sebagai pengibar bendera.
- Dwi Febria Wulandari SPd sebagai dirigen
- Siti Rahayu SPd sebagai pembaca Pancasila
- Real Nurman Ramadhan sebagai pembaca teks Proklamasi.
- Delapan guru yang lain bertugas sebagai pemimpin pasukan.
Arlina Diva Maryanti dalam pidatonya mengatakan kita sebagai warga Indonesia harus bersyukur karena negara kita telah merdeka.
“Siapa yang tahu, tanggal berapa Indonesia merdeka,” tanya Bunda Diva, panggilan akrabnya.
“17 Agustus 1945,” jawab Alesha Qaereena Yahya, salah satu murid kelompok B4.
“Jadi setiap tahun pada tangal 17 Agustus kita harus memperingati hari kemerdekaan Indonesia untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang membela negara,” kata bunda Diva.
Dia juga berpesan pada para siswa untuk mengisi kemerdekaan dengan hal yang baik yakni belajar dengan giat agar bermanfaat bagi bangsa.
Serangkaian kegiatan upacara telah selesai pukul 07.30 WIB, semua pasukan dibubarkan.
Wike Widiawati, salah satu guru TK Aisyiyah 1 Probolinggo menyampaikan hari ini para guru menjadi figur bagi peserta didiknya. Mereka dapat melihat secara langsung proses, cara berjalan dan bersikap bapak dan ibu guru saat bertugas.
“Alhamdulillah upacaranya berjalan lancar,” ujarnya. (*)
Penulis Holila Editor Mohammad Nurfatoni