PWMU.CO – Jika perempuan emoh politik maka yang terpilih orang-orang tidak baik. Demikian kata pengamat politik sekaligus Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Wahyudi saat mengajak masyarakat optimis dan berpartisipasi menyambut momentum politik.
Wahyudi menyampaikannya dalam Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Masyarakat bertema ‘Peningkatan Partisipasi Masyarakat Menyongsong Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024’. Acara ini diadakan Bakesbangpol Kota Batu Rabu (23/8/2023) siang di Hotel Kartika Wijaya, Jalan Panglima Sudirman XI/125C, Pesanggrahan, Batu, Jawa Timur.
Ini bagian sosialisasi pendidikan politik bagi kaum hawa menjelang kontestasi politik, pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden, pemilihan calon legislatif 2024 dan pilkada serentak 2025. Pesertanya hampir seratus orang.
“Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi perbedaan dalam hajatan demokrasi,” ungkap Wahyudi.
Menurut dia, perbedaan pandangan dan keyakinan terhadap para kontestan politik, baik dalam pilpres, pileg, dan pilkada menjadi keniscayaan. Tak ada yang bisa memaksakan keyakinan pilihan politik.
“Menempatkan kontestasi politik lima tahunan sebagai bagian dari konsekuensi sistem yang demokratis harus dihadapi dengan wajar, santai, damai, dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan sebagai urat nadi dalam kebhinnekaan. Pilihan politik boleh berbeda, partai boleh berbeda, tetapi saling menghargai dalam keanekaragaman menjadi niscaya!” tuturnya.
Baca sambungan di halaman 2: Hindari Generalisasi