PWMU.CO – Beramal sebelum nasi jadi bubur disampaikan Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Jawa Timur Taufiqur Rohman MPdI, Ahad (10/9/2023).
Dalam Pengajian Ahad Pagi (PAP) Qalbun Salim yang bertempat di Masjid al-Hikmah Jajag Gambiran Banyuwangi Jawa Timur, dia Rohman mengajak jamaah untuk menghargai waktu dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
“Hal ini dikarena waktu adalah satu nikmat Allah yang sering diabaikan oleh manusia,” ujarnya sambil menyitir Surat al-Ashr ayat 1-3.
Di hadapan peserta dan santriwan-santriwati MBS al-Hikmah, dia menuturkan, Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
“Menafsirkan ayat pertama wal ashr yang berarti demi waktu. Banyak ayat al-Quran yang berbicara tentang waktu, seperti wadduha (demi waktu dhuha), wallaili (demi malam), dan wannahar (demi waktu siang). Semua itu menunjukkan pentingnya agar manusia mampu mengatur waktu dalam kehidupan. Inilah spirit al-Ashr yang pertama,” ulasnya.
Dia pun menguraikan spirit al-Ashr yang kedua yaitu beramal shalih. “Jangan sampai waktu di dunia ini menjadi muspro (sia-sia), karena tidak digunakan untuk beramal shalih. Sehingga di akhirat kelak, kita akan menyesal. Ibaratnya, nasi sudah menjadi bubur,” tegasnya.
Kebenaran dan Kesabaran
Di akhir kajiannya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk tetap saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran sehingga akan terhindar dari husrin (kerugian). Memberikan nasihat kebenaran dan mengajak untuk selalu sabar.
Pengajian yang diselenggarakan Panitia PAP Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gambiran ini diawali dengan menderas Al-Quran bersama selama 15 menit. Kajian ini dipandu Santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Hikmah dengan membaca Surat ad-Dhuha sampai dengan al-Kautsar.
Pengajian yang berdurasi selama satu jam ini berlangsung dengan khidmat. Tepat pukul 07.00 acara ini diakhiri. Jamaah segera beranjak dari masjid menuju ruangan di sebelah kiri masjid. Mereka beramah-tamah, sambil sarapan soto jajag. (*)
Editor Ichwan Arif.