PWMU.CO – Belajar fermentasi, siswa kelas V Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya membuat tempe, Rabu (20/9/2023).
Guru Kelas V Andriyanti Dwi Utami SPd menjelaskan siswa belajar fermentasi secara langsung dengan membuat tempe.
“Sebanyak 102 siswa kelas V mengunjungi home industry tempe Bu Supi di Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan outbound tiga kota,” katanya.
Dalam kunjungan ini, lanjutnya, siswa dijelaskan proses pembuatan tempe. Mulai dari pengupasan kulit kedelai, pencucian, perendaman, perebusan, pengeringan, pemberian ragi tempe atau fermentasi, pengemasan sampai proses penyimpanan.
“Acara dipandu sendiri oleh Supi, sang pemilik industri tempe rumahan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok bergantian berkeliling ke tempat proses pembuatan tempe,” katanya.
Pembuatan Tempe
Andriyanti Dwi Utami menjelaskan, pertama siswa ke tempat pengupasan kulit, pencucian, dan perendaman. Kedua, tempat perebusan, pengeringan dan fermentasi. Ketiga, tempat pengemasan.
Bu Supi panggilan akrabnya mengatakan untuk membuat tempe itu mudah. “Bahan yang dibutuhkan kedelai, ragi tempe, dan air,” katanya.
Cara membuat tempe yang pertama, lanjutnya, rebus kedelai sampai matang sekitar 30 menit. Kemudian kedelai ditiriskan. Jika sudah dingin, kedelai kita giling dan kita libang atau cuci agar ampas yang menempel pada kedelai bisa bersih.
Kedua, setelah bersih, kedelai direndam semalam. “Kemudian kedelainya dimasak kembali. Jika sudah matang lalu ditiriskan supaya dingin,” ucapnya.
Ketiga, kedelai yang sudah matang dandingin itu diberi ragi tempe secukupnya. “Untuk 10 kg kedelai kita gunakan 1 ons ragi tempe. “Terakhir, kedelai siap dikemas atau dicetak dengan menggunakan daun atau plastik,” jelasnya.
Selain itu, siswa juga diajak praktik mengupas kedelai dengan alat penggiling. Mereka bergantian mengayuh alat penggiling itu yang telah diisi kedelai dan air. Selanjutnya, mereka praktik mengemas kedelai yang telah dikeringkan dan diberi ragi dengan daun dan kertas untuk dicetak menjadi tempe.
Proses Pengemasan
Andriyanti Dwi Utami mengatakan, kegiatan ini sesuai dengan materi pembelajaran mengenai ketahanan pangan.
Di sini anak-anak mengenal bahan dasar tempe yaitu kedelai serta proses pembuatannya hingga menjadi tempe yang bisa kita nikmati,” katanya.
Dia menuturkan, tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia yang mengandung kadar protein nabati dan diolah dengan menggunakan teknologi pangan yaitu dengan proses fermentasi.
“Kunjungan ini menjadikan siswa tahu cara membuat tempe yang biasa mereka makan,” ujarnya.
Siswa kelas V Alaric Beale Amzar Pribadi mengaku senang bisa tahu cara membuat tempe dari awal sampai akhir. “Ini pertama kalinya aku buat tempe. Seru, apalagi pas mengayuh alat penggiling kedelai. Kayak bersepeda,” ungkapnya. (*)
Penulis Riska Oktaviana. Editor Ichwan Arif