PWMU.CO – Mendidik anak dengan pola ASUH menjadi bahasan acara Bina Keluarga Islami (BKI) TK Aisyiyah 3 Kelompok B3 Kota Probolinggo.
Pengajian bertempat di rumah wali murid Mama Andri Jl. Ir Juanda no 59 Kelurahan Tisnonegaran, Kanigaran Kota Probolinggo, Ahad (1/10/2023).
Kali ini menghadirkan penceramah Izza El Mila, Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo.
Acara diawali murajaah surat pendek al-Quran yang dipelajari anak di sekolah selama 1 semester.
Ustadzah Izza El Mila menyampaikan, mengasuh anak ada kaitannya dengan keluarga sakinah yang bermakna damai atau tentram.
”Sakinah bukan berarti tidak ada masalah, mendidik anak itu ada polanya disebut ASUH,” ucapnya bersemangat.
Dia menerangkan, huruf A = Anak. Tidak semua diberi anak. Anak adalah titipan dan suatu saat bisa diambil Allah. ”Kita yang diamanahi titipan harusnya dirawat. Langkah-langkahnya dimulai dari ketika memilih jodoh melalui shalat istikharah,” katanya.
Dia mengatakan, sebelum membuat anak berdoa dulu. Jika sudah besar perlu banyak istighfar. Ketika anak besar bekalnya tidak hanya harta namun ilmu suapaya kelak menjadi bapak dan ibu yang baik.
”Islam itu paduan antara iman dan amal. Jika iman tidak disertai amal akan merugi. Amal baik dikumpulkan menjadi ajrun (pahala),” ujarnya.
Lantas dia mengutip surat Lukman ayat 12 sampai 19 sebagai dasar mendidik anak. ”Di surat Lukman dijelaskan kehadiran ayah sama penting dan bersinergi dengan ibu untuk mendidik anak. Lalu tentang ajaran menjauhi sifat syirik, berbuat baik kepada orangtua, shalat, tidak boleh sombong, sederhana dalam berjalan, dan tidak mengeluarkan suara seperti keledai,” terangnya.
Huruf yang kedua S adalah Sinergi. Sinergi dengan diri sendiri, suami, dan anak. Apapun adanya anak terima seperti fitrahnya, kerja sama yang baik dengan anak. Fokus ke anak sendiri jangan dibandingkan. Jangan menuntut anak terlalu banyak karena akan terjadi emosi terlalu tinggi.
Huruf ketiga U adalah Upaya. Apa yang akan, mau dan sudah dilakukan. Jika orangtua ingin anaknya pintar mengaji, maka orangtua harus pintar mengaji.
Huruf terakhir adalah H artinya Hisab. Perhitungan. Semua tindakan di dunia akan dihisab atau dihitung.
Model Orangtua
Lantas dia menjelaskan, ada tiga model orangtua. Pertama, orangtua nyasar. Tidak peduli fitrah anak.
Kedua, orangtua bayar. Hanya fokus dengan melayani finansial namun tidak bertanggung jawab membangun jiwa anak.
Ketiga, orangtua sadar. Pendidikan anak adalah tanggung jawab dari rumah yaitu orangtua. Sekolah adalah fasilitator untuk bersinergi menciptakan anak yang diharapkan.
Acara selanjutnya adalah pemberian informasi dari Bu Tanti selaku kepala Sekolah yaitu ucapan terimakasih dan motivasi karena bersedia hadir di acara majelis ilmu yg menjadi program unggulan TK ABA 3.
Pengjian BKI dilaksanakan tiap awal bulan setelah kajian Ahad Pagi di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Probolinggo.
Penulis Hendriani Okvinasari Editor Sugeng Purwanto